Atasi Stunting, Bligorejo Anggarkan Rp 20 Juta

Atasi Stunting, Bligorejo Anggarkan Rp 20 Juta

DORO - Pemerintah Desa Bligorejo, Kecamatan Doro, mengalokasikan anggaran sebesar Rp 20 juta untuk membantu penanganan gizi buruk dan stunting di desanya. Anggaran tersebut bersumber dari Dana Desa (DD) tahun 2020.

Dijelaskan Kepala Desa Bligorejo, Titik Erowati kepada Radar, kasus stunting di desanya terbilang cukup tinggi. Karena itu, sebagai bentuk dukungan, pihaknya memberikan bantuan Rp 450 ribu untuk keluarga yang memiliki balita dengan potensi stunting ataupun gizi buruk.

"Ada dua desa diantaranya desa kami yang terdata cukup tinggi kasus balita stunting, sehingga kita menggelar penguatan kader posyandu agar dapat menjalankan tugas yakni mengedukasi warga dengan baik," ungkap Titik, Selasa (8/9/2020).

Seperti kemarin, warga Bligorejo mengikuti sosialisasi dan edukasi peningkatan kades Posyandu di Balai Desa. Adapun narasumbernya datang dari Dinas Kesehatan serta dokter spesialis anak RSUD Kajen, dr Rizal.

Ia menjelaskan, tak hanya berfokus pada masalah wabah virus corona atau Covid-19 yang saat ini masih dalam suasana penanganan, pemerintah daerah juga terus peduli mengatasi percepatan penanganan stunting di Kabupaten Pekalongan.

Titik menyampaikan, stunting merupakan sebuah kondisi gagalnya pertumbuhan tubuh dan otak pada anak. Hal itu akibat kekurangan gizi kronis yang terjadi selama periode paling awal pertumbuhan dan perkembangan anak. "Dampaknya, anak lebih pendek dari anak normal seusianya, dan memiliki keterlambatan dalam berpikir," ujarnya.

Ia memaparkan, permasalahan stunting terjadi sejak janin sampai anak berusia 2 tahun atau yang lebih dikenal dengan periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan. Masa itu merupakan periode kritis terjadinya gangguan pertumbuhan tubuh dan otak seorang anak. "Anak yang tumbuh dengan stunting akan mengalami masalah perkembangan kognitif dan psikomotor," katanya.

Stunting sangat penting untuk dicegah. Sebab, dampak stunting sangat sulit untuk diperbaiki, dan dapat merugikan masa depan seorang anak, inilah pentingnya pencegahan sejak dini. "Penguatan kader ini sebagai upaya kita bersama dalam pencegahan stunting, dan mengantisipasi bertambahnya balita stunting," jelasnya. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: