Berpihaki Petani, Pemdes Duwet Fokus Penuhi Sarpras Pertanian
BOJONG - Ingin memastikan kebutuhan sarana dan prasarana pertanian warganya terpenuhi, Pemerintah Desa Duwet, Kecamatan Bojong fokus merealisasikan berbagai macam program pertanian, mulai dari pengadaan jalan usaha tani, irigasi hingga pengadaan pupuk.
Kepala Desa Duwet, Sunoto, ketika ditemui di kantornya, Rabu (9/9/2020) mengungkapkan, sejak dilantik menjadi kepala desa, dirinya sudah fokus untuk membenahi persoalan pertanian di wilayahnya mengingat sebagian besar warga Duwet menggeluti usaha tani.
"Untuk prioritas kebutuhan petani, saat ini kami konsen ke infrastruktur yang dibutuhkan petani apa saja. Seperti jalan usaha tani, irigasi, alhamdulillah sudah mulai bergerak," ungkapnya.
Dia mencontohkan jalan usaha tani sendiri yang selama ini menyempit, sudah mulai ada pembenahan pelebaran jalan hingga 4 meter. Bahkan untuk kebutuhan pengelolaan pengairan petani sendiri yang kemarin sempat tersendat, kata Sunoto, perlahan namun pasti sudah lancar dengan cara mengubah teknis saluran yang tadinya vertikal menjadi miring.
"Ya saya buat miring. Akhirnya penyaluran airnya semakin maksimal. Alhamdulillah, untuk tahun ini tidak melakukan penyedotan air untuk para petani," jelasnya.
Selain masalah jalan dan irigasi, pihaknya juga saat ini tengah fokus menindaklanjuti aspirasi petani soal pengadaan pupuk. "Dulu di desa kita itu ada toko yang menyediakan pupuk, sekarang sudah tidak ada. Terpaksa dari pemerintah desa harus menyiapkan kebutuhan itu, dengan menganggarkan untuk pupuk sendiri sejalan dengan program BUMDes. Untuk jumlahnya belum saya kalkulasi. Insya Allah tahun depan untuk pengadaan pupuk akan ada," paparnya.
Walaupun luas wilayah pertanian di Desa Duwet berada di kisaran 58 Hektar, namun karena komitmen akan menyelesaikan persoalan yang menjadi keluhan utama warga, pihaknya berjuang memastikan agar semua kebutuhan warga terpenuh.
Sunoto berharap, semua program pertanian di desanya bisa direalisasikan segera. "Harapannya yang penting ya satu tidak ada lagi keluhan masyarakat tentang kebutuhan pertanian, kebutuhan-kebutuhan itu dari pemerintah desa harus menuruti kebutuhan warga itu, " imbuhnya.
Apalagi, hasil pertanian dari warga selama ini senantiasa mencukupi kebutuhan pangan desa, bahkan masih surplus dan dijual ke luar.
"Untuk kebutuhan pangan penduduk sendiri cukup, juga dijual. Ya ada buruh, ada petani. Ada Pengusaha industri batu bata pula. Cuman untuk batu bata sekarang kan lahanya sudah habis, akhirnya sudah agak menipis. Jadi fokusnya sekarang ke petani," tutupnya. (ap3)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: