Efek COVID-19 Dalam Pembelajaran Di Masa New Normal
Oleh: Dr. Ika Arifianti, M.Pd.
Sejak pertengahan maret 2020 kita berada dl kondisi dan situasi yang sangat tidak nyaman. Semua terbtas dan tidak seperti dapat beraktivitas dengan leluasa. Pandemi covid-19 membawa dampak yang luar biasa bagi segala bidang. Bidang perekonomian, bidang kesehatan, maupun bidang pendidikan. Aspek pada bidng pendidikan mrrenjadi sentral dalam penulisan arkel ini. Ditinjau dari berbagai segi dan berbagai jejang pebelajaran via daring dianggab kurang efektif, Kurang efektif bagi guru dan dosen maupun bagi siswa dan mahasiswa.
Mereka merasa mempunyai gedung sekolah, kampus, kelas, dan lingkungan yang memadai untkproses KBM di sekolah. Lingkungan yang dianggab layak untuk proses KBM dengan adanya covid -19 semua harus dibatasi seakan akan mereka tidak mendapat hak-hak mereka. Kegiatan pembelajaran yang tidak bisa digantikan adalah pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas harus ada interaksi antara guru dengan siswa. Disinilah peran dan kotrol guru dalam pengajaran di kelas.
Jika pembelajaran via daring?. Bagaimana ada kontrol? Yang penting siswa gabung dalam pembelajaran online, paham ataupun tidak materi yang diberikan guru tidak menjadi masalah. Seakan guru hanya berkewajiban menyampaikan materi dan siswa mendengarkan. Peran guru tidak maksimal. Pengelolaan kelas tidak dapat tergantikan dengan pembelajaran online. Kendala lain dalam pembelajaran online adalah fasilitas HP android dan kuorta internet agar dapat mengikuti pembelajaran.
Kondisi covid-19 seperti sekarang ini banyak masyarakat yang hanya mengutamakan urusan prut saja. Urusan pembelajaran terabaikan, karena harus ada kuorta internet dan Hp android. Hal ini menjadi beban bagi mereka yang kuran mampu. Selazimnya sswa yang terbiasa bangun pagi berkemas untuk sekolah menuntut ilm dengan keyakinan dan rasa bahagia bertemu dengan guru dan teman-teman sekolah. Kodisi covid-19 ini menjadi mengubh tatanan kehidupan, berangkat ke sekolah, berseragam ketemu teman-teman dan guu menjadi impian dan harapan saja.
Belajar online dengan wakt yang singkat membuat anak-anak memiliki waktu luang di rumah. Mereka kecanduan HP, noton Youtupe, dan bermalas malasan di depan TV. Mereka merasa tidak perlu bangun pagi karena bapa/ibu guru memberitugas antara jam 08.00 wib sampai dengan jam 09.00wib. Begitu tugas dari guru selesai dikerjakan mereka kembali memiliki waktu luang untuk bermain HP atau kembali bermalas malasan di depan TV.
Harus ada kontrol dan pendampngan dari orang tua. Peran ibu dalam kondivi covid-19 ini sangat besar. Peran ibu menjadi ganda, selain haru menjaga anak-anak agar tetap di rumah juga harus menjadi guru bagi anakanak. Beruntunglah anak-anak yang memiliki ibu berprofesi guru atau dosen, setidaknya dapat memahami sitem pendidikan, kurikulum, serta model pembelajaran zaman sekarang di masa new normal ini. Bagaimana yang orang tuanya bukan guru? Anak-anak butuh ptner yang dapat mengerti mereka dan paham dengan pembelajaran mereka. Situasi pembelajaran via onlne sangatlah tidak eetif. Banyak yang mengeluh baik orang tua ataupun anak anak yang bosan di rumah dan belum jelas kapan pembelajaran di kelas dimulai lagi.
Kondisi New Normal ini mulai dibrlaukanbeberapa daerah di tanah air dengn mengikuti protokol kesehatan. Beerapa kampus diwilayah Pekalongan mulai mengaktifkan perkliahan dengan offline dengan batasan waktu dan dengan protokol kesehatan yang ketat. Pembelajaran dan perkuliahan offline diberikan untk mengobati rasa kangen dengan suasana kampus. setidaknya ada tatap muka, ada interaksi antara dosen dan mahasiswa walaupun dalam satu semester hanya 3X tatap muka.
New normal menjadi sarana untukkembali beraktifitas. Melalui new normal tetap jaga jarak ditempat keraimaian, jaga jarak di tempt kerja, jaga jarak di perkuliahan. Perkuliahan maksimal 20 mahasswa yang asuk kelas, sisanya mengikuti kelas onlie. Ruang kelas didesain hanya untuk 20 mahasiswa saja.
New nomal satupersatu curahan kerinduan. Kerinduan mengajar di kelas, kerinduan bersoaialisasi, kerinduan ke kantor, kerinduan kuliah dengan aturan gugs covid-19. Setidaknya kembali bersoaialisasi setelah lama di rumah. Rasa memiliki kampus tercita kembali bersua dengan teman-teman, dosen, dan civits akademika. Jenuh dengan pembelajaran online yang harus menyisihkan uang untuk membeli kuorta internet. Bhkan miris ada yang bongkar celengan, kerja serabutan, jadipengamen, hanya untuk bisa beli HP androit agar bsa sekolah online.
Awal yang baik dimuli dari hal baik. Semoga New normal ini menjadi awal yabg baik pula untuk kembali beraktifitas seperti basa. Semoga covid-19 segera berlalu, kita beraktifitas sesuai keingnan dengan lazim seperti sebelumnya. Setip orang dapat menjalankan tugas dan kewajiban sesuai bidangnya. Ank-anak sekolah tanpa rasa takut dan khawatir. Perekonomian pulih, masyarakat sehat, pendidikan berkembang dan berjalan seperti sebelum covid-19.
Penulis
Dr. Ika Arifianti, M.Pd.
Dosen tetap PBSI/FKIP UNIKAL
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: