Syiarkan Tahun Baru Islam dan Budaya Lokal

Syiarkan Tahun Baru Islam dan Budaya Lokal

*Gebyar Muharrom TPA, KB, TK dan RAIT Ulul Albab

BERI - Pemberian hadiah kepada para peserta terbaik yang mendapatkan juara di masing-masing lembaga. MALEKHA

KOTA - Dalam rangka mensyiarkan tahun baru islam serta mengenalkan budaya lokal yaitu batik, lembaga pendidikan anak usia dini dibawah naungan Yayasan Al Ummah menggelar gebyar Muharrom yang diikuti oleh seluruh keluarga TPA, KB, TK dan RAIT Ulul Albab di Gedung Pusdiklat, Sabtu (7/9).

Ketua Pelaksana Kegiatan, Rusna, menuturkan bahwa kegiatan gebyar Muharrom sekaligus juga menjadi ajang mengasah kreativitas dan kekompakkan siswa dan wali siswa, karena dikonsep untuk saling bisa kerjasama menghasilkan sebuah karya dari kain perca berbahan dasar batik.

"Jadi sebenarnya kegiatan ini mengandung banyak makna, mulai dri menumbuhkan rasa kepemilikan terhadap hari-hari besar Islam kepada peserta didik, menumbuhkan rasa cinta dan menambah ilmu pengetahuan tentang manfaat batik selain untuk pakain dan jarik serta adu kekompakkan siswa dan orang tuanya," ungkap Rusna.

Hal ini menjadi moment langka yang diapresiasi oleh para peserta, pasalnya hampir semua wali siswa dan tiga lembaga mengikuti kegiatan tersebut. Meskipun mereka tentunya memiliki kesibukan masing-masing diluar kegiatan tersebut.

"Kami berharap, kegiatan ini seperti ini tidak hanya terlaksana dua tahun sekali, namun bisa dilakukan setiap tahun. Mengingat tingkat kemanfaatan yang banyak bagi keluarga besar Ulul Albab Kota Pekalongan," imbuhnya.

Sementara itu, Bendahara Yayasan Al Ummah Amir menambahkan, bahwa pihak yayasan mengaku mengapresiasi besar atas kreativitas lembaga sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan untuk anak usia dini di lingkungan Al Ummah.

"Karena keberhasilan pendidikan adalah bagaiamana guru, wali siswa serta siswa bisa berjalan beriringan menggapai satu tujuan. Nah kegiatan ini menjadi salah satu upaya untuk mengasah kekompakaan siswa dan orang tuanya untuk menghasilkan karya dari bahan perca," terang Amir.

Selain itu, pengenalan batik menjadi titik tekan tujuan berikutnya juga menjadi nilai positi yang memang harus sejak dini ditanamkan bagi peserta didik. Agar kelak mereka bisa mencintai budaya lokal serta memiliki pengetahuan yang cukup tentang batik dan mampu melestarikannya.

"Kami juga berharap sebenarnya, bahwa kegiatan semacam ini bisa dilakukan rutin tiap tahun. Sehingga nanti kita bisa memberikan evaluasi targetan apa saja yang perlu dicapai tiap tahunnya," pungkas Amir. (mal)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: