Petani Wadul ke Ganjar Soal Pupuk Bersubsidi

Petani Wadul ke Ganjar Soal Pupuk Bersubsidi

BERDIALOG - Gubernur Ganjar Pranowo saat berbincang dengan petani di Desa Kebonagung, Kecamatan Ngampel, Selasa (14/2/2023).-Nur Kholid-

KENDAL - Sejumlah petani melaporkan temuan soal pupuk bersubsidi yang disebut tidak tepat sasaran. Hal itu disampaikan petani Desa Desa Kebonagung, Kecamatan Ngampel, saat berbincang dengan Gubernur Ganjar Pranowo yang tengah meninjau aktivitas panen padi.

 

Selain menyampaikan hasil panen padi, kesempatan bertemu dengan Ganjar digunakan petani untuk menyampaikan keluhan terkait pupuk. Para petani mengaku menemukan pupuk bersubsidi yang dijual dengan harga nonsubsidi di pasaran. 

 

Mendengar keluhan itu, Ganjar langsung meminta nomor telepon Markawi dan memintanya untuk segera melaporkan apabila masih mendapati temuan serupa.

 

"Tadi disampaikan oleh para petani sangat bagus sekali, Pak ini ada pupuk yang dibeli oleh orang yang tidak seharusnya mendapatkan. Artinya ada tulisan bersubsidi dijual harga nonsubsidi. Laporkan ke saya, maka tadi saya minta langsung nomor teleponnya, agar kami bisa tahu untuk bisa menyampaikan kepada kami siapa yang kemudian mengambil pupuk itu. Itu akan disikat semuanya," tukas Ganjar.

 

Ganjar menambahkan, distribusi pupuk untuk petani memang harus dikontrol dengan benar agar tepat sasaran. Ia juga mengakui bahwa kebutuhan pupuk di lapangan memang belum tercukupi. Itu tentu akan berpengaruh dengan produktivitas petani. Meski demikian, Ganjar juga meminta agar mencari alternatif untuk pupuk.

 

"Pupuk memang kurang, seperti yang tadi saya sampaikan. Maka kalau kemudian produktivitas kita mau tinggi, pilihannya ya harus menambah, tapi yang kedua juga harus mengawasi. Kalau nggak ya kita musti ada alternatifnya, apakah mungkin dengan organik, atau metode yang lain," pungkasnya. 

 

Dalam kesempatan itu, Ganjar juga menyerahkan beberapa bantuan yakni pupuk NPK Rendah Clorh sejumlah 27,5 ton senilai Rp 550 juta, benih jagung hibrida sejumlah 600 kg senilai Rp. 29.400. 000,- dan benih bawang sejumlah 3 ton senilai Rp. 120 juta. Tampak Sekda Kendal Sugiono dan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal, Pandu Rapriat Rogojati. (lid)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: