Tiga Titik Longsor di Petungkriyono

Tiga Titik Longsor di Petungkriyono

BERSIHKAN LONGSOR - Warga bersama tim KSB bersihkan longsor yang menutup jalan di Desa Tlogohendro.-Hadi Waluyo-

PETUNGKRIYONO - Longsor terjadi di tiga titik akibat hujan yang mengguyur wilayah PETUNGKRIYONO, Kabupaten Pekalongan, Minggu (26/2/2023) malam hingga Senin (27/2/2023). Longsor kali ini melanda wilayah bagian atas PETUNGKRIYONO. Salah satu pemicunya diduga mulai maraknya alih fungsi lahan hutan menjadi lahan pertanian.

 

Camat Petungkriyono Hadi Surono, Senin (27/2/2023), menyebutkan, tebing longsor terjadi di tiga titik. Dua titik longsor menyebabkan akses jalan sempat tertutup. Satu titik longsor mengakibatkan dua ekor kambing mati karena kandangnya tertimbun longsor.

 

"Intensitas hujan masih tinggi, waspada dan hati-hati saat melintas di wilayah Petungkriyono karena banyak titik rawan longsor," kata dia.

 

Dikatakan, titik longsor pertama terjadi di daerah Siwatang, Dukuh Gelidigan, Desa Telogohendoro. Longsor di titik ini sudah selesai ditangani bersama tim Kampung Siaga Bencana (KSB) dan masyarakat setempat. Pihak kecamatan juga memberikan bantuan sembako dari lumbung sosial untuk kegiatan penanganan bencana itu.

"Alhamdulillah penanganan berjalan dengan baik oleh masyarakat bersama tim KSB. Tim KSB ini beranggotakan personel kecamatan, polsek, koramil, TKSK, Perhutani, paguguyuban sopir, pemerintah desa, dan masyarakat," ungkap dia.

 

Menurutnya, longsor kedua terjadi di wilayah Tunggangan atau di atas Bukit Dukuh Candi arah jalur Desa Yosoreo - Gumelem. Longsor di titik kedua ini pun sudah ditangani sebagian dan bisa dilalui kendaraan roda empat. Meskipun akses jalan masih agak sempit dan licin. "Penanganan longsor di jalur ini baru bisa diselesaikan semua menunggu pohon yang menempel di jaringan PLN dipotong dulu dan sekarang sedang menunggu PLN Bajarnegara," katanya.

 

Sementara itu, tanah longsor ketiga terjadi di area perkebunandi Desa Simego. Longsoran menimpa kandang kambing milik Suhardi di RT 2 RW 1. Akibatnya, dua ekor kambing milik Suhardi mati.

 

"Sekarang jalur selatan atau atas Petungkriyono rawan longsor. Salah satu pemicunya karena alih fungsi lahan hutan menjadi tanaman pertanian. Alih fungsi lahannya lumayan luas. Ini harus segera dicari solusinya," ujar dia. (had)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: