Perbaharui Sertifikat, 40 Perawat Tetap Ikut Pelatihan BTCLS

 Perbaharui Sertifikat, 40 Perawat Tetap Ikut Pelatihan BTCLS

IKUTI -Sebanyak 40 Perawat dari rumah sakit dan puskesmas mengikuti pelatihan (BTCLS) Nasic Trauma Cardiac Life Support. -Novia Rochmawati-

KENDAL - Meski telah mendapatkan sertifikat BTCLS saat lulus pendidikan, sebanyak 40 perawat di Kabupaten Kendal tetap mengikuti pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS), Sabtu (6/5/2023), di Stikes Kendal. Kegiatan yang dibidani DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kendal diikuti perawat rumah sakit maupun puskesmas.

 

Untuk diketahui, BTCLS sendiri merupakan salah satu pelatihan dasar bagi perawat dalam menangani masalah kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan kardiovaskuler.

 

Pelatihan diadakan selama empat hari, mulai tanggal 4 sampai 7 Mei 2023, yang meliputi teori dan praktik. Untuk pelatihan ini, DPD PPNI Kendal bekerja sama dengan Medstar Emergency untuk menjadi pemateri.

 

Ketua DPD PPNI Kendal, Samui mengatakan, tiap lulusan perawat sudah memiliki Sertifikat BTCLS, karena merupakan kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang perawat. Namun Sertifikat ini hanya berlaku tiga tahun, sehingga tiap tiga tahun harus mengikuti kembali pelatihan BTCLS untuk mendapatkan Sertifikat yang baru. Oleh karena itu DPD PPNI Kendal tiap tahun rutin mengadakan pelatihan BTCLS. "Kegiatan pelatihan ini merupakan rangkaian memperingati Internasional Nurses Day atau Hari Perawat Internasional," katanya, Minggu (7/5/2023).

 

Melalui pelatihan ini, Samui berharap semua peserta dapat meningkatkan kompetensinya dalam mendukung pekerjaan di institusinya masing-masing, baik yang bertugas di unit gawat darurat maupun instalasi gawat darurat. Khususnya perawat yang bertugas di UGD maupun IGD harus selalu update ilmu pengetahuan tentang BTCLS. "Sehingga tiap tiga tahun harus mengikuti pelatihan ini, untuk memperbaharui sertifikat BTCLS ini," harapnya.

 

Provider Medstar Emergency, Candra K mengatakan, perawat perlu selalu mengupdate ilmu pengetahuan, terutama dalam hal penatalaksanaan kegawatdaruratan. Oleh karena itu, dari pelatihan ini diharapkan semua peserta dapat meningkatkan kompetensinya atau mengupdate ilmu pengetahuannya. Pasalnya ilmu pengetahuan itu terus berkembang, sehingga skill kompetensinya harus selalu mengikuti perkembangan.

 

"Pada pelatihan ini, fokus materinya adalah kegawatdaruratan dasar, baik tentang trauma atau cedera maupun penatalaksanaan untuk kegawatdaruratan jantung," katanya. (lid)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: