Reboisasi Hutan Rakyat Sekitar PLTU Bawa Berkah Bagi Petani Sekitar

BATANG - PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) saat ini tengah melakukan upaya reboisasi lahan disekitar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang, sebagai pengganti areal hutan rakyat yang sebelumnya digunakan untuk kepentingan pembangunan proyek tersebut.

Sebagai pemrakarsa proyek PLTU, PT BPI telah dan terus melakukan penanaman belasan ribu bibit tanaman yang diharapkan bisa menjadi ekosistem penyeimbang untuk mengurangi dampak polusi asap batubara.

Hal ini menjadi bagian dari komitmen PT BPI untuk mengembalikan hutan rakyat yang sebelumnya telah digunakan untuk pembangunan proyek PLTU 2x1.000.

Hal itu disampaikan Penyuluh Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah IV Pekalongan Provinsi Jawa Tengah, Tohirin. 

Dikatakan Tohirin, bahwa komitmen itu ditunjukkan PT BPI dengan menanam berbagai macam bibit pohon di area PLTU Batang sejumlah 10.660 bibit.

"Ya, dari rencana awal 14 ribu bibit pohon yang akan kita tanam di area PLTU, kini sudah tercapai 75 persennya, atau kurang lebih 10.660 bibit yang sudah tertanam di luasan area 15 hektar," jelasnya, kemarin.

Adapun disebutkan dia, jenis bibit pohon yang ditanam di area PLTU Batang itu seperti cemara, ketapang, bintaro, tabebuya, mahoni, flamboyan, dan trembesi.

"Alhamdulillah, lahan yang dulunya hutan rakyat, kini perlahan sudah bisa dikembalikan lagi dengan ditanami puluhan ribu pohon di lahan lahan tertentu di sekitar lokasi proyek. Ini juga sebagai bentuk komitmen BPI dalam menjaga kelestarian lingkungan," katanya.

Dikatakan juga oleh Tohirin, bahwa upaya penanaman bibit pohon oleh PT BPI itu masih akan berlanjut, mengingat masih ada banyak lahan yang bisa dimanfaatkan untuk ditanami bibit pohon.

"Rencana akan kembali kita tanami, di atas areal lahan 22 hektar di sekitar lokasi PLTU. Saat ini kami masih menyiapkan bibitnya, selagi menunggu musim penghujan tiba," terangnya.

Ia menyebutkan untuk penanaman di lokasi PLTU sudah mengarah di infrastruktur PLTU, dan penanaman tanaman tertentu juga dilakukan di lokasi batubara, sebagai upaya mengurangi bau dan asap.

Ditambahkan Tohirin, untuk mencukupi kebutuhan puluhan ribu bibit pohon yang sudah ditentukan tersebut, PT BPI merangkul kelompok tani yang terkena dampak PLTU.

Seperti yang sudah dilakukan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Setya Sejahtera di Desa Ponowareng, Kecamatan Tulis. KUB yang fokus pada usaha pembibitan tanaman ini dimanfaatkan oleh BPI untuk mencukupi kebutuhan bibit pohon untuk kegiatan penanaman. 

KUB Setya Sejahtera Desa Ponowareng sendiri terbentuk pada 2013, yang beranggotakan 12 orang buruh tani.

Sumber: