100 Anak Kurang Mampu Ikuti Khitan Massal Baznas Kabupaten Pekalongan

100 Anak Kurang Mampu Ikuti Khitan Massal Baznas Kabupaten Pekalongan

Baznas Kabupaten Pekalongan gelar khitan massal di GPU Kajen, Selasa (4/7/2023).-Hadi Waluyo-

KAJEN,RADARPEKALONGAN - Ratusan anak dari keluarga kurang mampu di Kabupaten Pekalongan mengikuti khitanan massal yang diselenggarakan oleh Baznas Kabupaten Pekalongan di Gedung Pertemuan Umum (GPU) Kajen, Selasa (4/7/2023).

Wakil Ketua Baznas Kabupaten Pekalongan, Machrus, mengatakan, khitanan massal ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Baznas Kabupaten Pekalongan. Menurutnya, dibandingkan tahun 2022, peserta sunatan massal yang digelar oleh Baznas Kabupaten Pekalongan tahun 2023 ini meningkat.

"Peserta khitanan massal tahun lalu tidak mencapai 100 orang. Alhamdulillah, tahun ini peserta yang akan dikhitan meningkat, dan kita berusaha untuk setiap tahunnya pesertanya meningkat," ujarnya.

Baca juga:Usai Dikhitan, Anak Tidak Rewel dan Bisa Beraktivitas

Kriteria yang disunat massal ini, kata dia, merupakan anak dari keluarga yang tidak mampu. Sunatan massal Baznas Kabupaten Pekalongan ini gratis. Bahkan, tiap anak yang dikhitan mendapatkan paket berupa sarung, baju koko, tas, uang saku serta suvenir.

Untuk menambah kenyamanan anak-anak, panitia menyediakan sejumlah acara dan hiburan seperti badut. Dikatakan, dengan khitan massal masyarakat mendapatkan manfaat, di antaranya yakni bermanfaat untuk mendidik anak-anak agar berperilaku hidup bersih dan sehat.

"Kami bekerja sama dengan tim petugas khitan profesional. Sehingga acara berjalan dengan lancar, aman, cepat sembuh, sehat, dan segera kembali beraktivitas seperti sediakala anaknya," ucapnya.

Baca lagi:Relokasi Warga Simonet Dimulai Tahun 2024

Savil (9), warga Desa Kalipancur, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan mengaku senang sudah disunat. Ia memang sudah ingin disunat. Sehingga dirinya tidak merasa takut. "Alhamdulillah tidak takut, cuma tadi sakit dan nangis sedikit," katanya.

Ia juga menceritakan kalau habis disunat langsung bisa lari-lari dan loncat-loncat. "Terus dapat sarung, peci, baju koko, dan uang saku," imbuhnya.

Sementara itu, dr Imam Prasetyo, tim medis sunat massal Baznas Kabupaten Pekalongan mengatakan, pelaksanaan sunat sendiri menggunakan metode ring atau cincin, dimana hasilnya sangat rapi.

Selain itu, setelah dikhitan anak-anak bisa langsung beraktivitas seperti berjalan, bahkan berlari tanpa merasakan sakit. "Sekitar tujuh hingga 10 hari setelah dikhitan, mereka Insya Allah sudah sembuh," katanya. 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: