Ratusan Warga Kota Pekalongan Diambil Sampel Darah dari Jari, Ternyata Ini Tujuannya

Ratusan Warga Kota Pekalongan Diambil Sampel Darah dari Jari, Ternyata Ini Tujuannya

KESEHATAN - Kepala Dinkes menjelaskan penanganan penyakit filariasis, kemarin.-Abdurrahman-

KOTA - Pemkot Pekalongan melalui Dinas Kesehatan terus melakukan pencegahan penyakit kaki gajah. Setelah selesai melaksanakan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) melakukan evaluasi POPM Filariasis di Kota Pekalongan.

Seperti diketahui, Program pencegahan kaki gajah tersebut di Kota Pekalongan sudah dimulai sejak tahun 2011. Mengingat, Kota Pekalongan merupakan salah satu daerah endemis filariasis di Provinsi Jawa Tengah, bahkan Indonesia.

Untuk saat ini, di Pulau Jawa tersisa satu daerah endemis filariasis yaitu Kota Pekalongan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto menjelaskan bahwa, dari Kemenkes RI telah melakukan evaluasi POPM Filariasis pada pertengahan Juli 2023. Di mana sebagai lokus ada 2 lokasi yakni di Kelurahan Jenggot dan Kelurahan Degayu. Selama 3 hari, di dua lokasi tersebut ratusan warga menjadi sasaran evaluasi POPM Filariasis dengan pengambilan sampel Survei Darah Jari (SDJ) pada waktu malam hari pukul 22.00-01.00 WIB.

"Alhamdulillah pengambilan sampel berupa survey darah jari sudah selesai dilakukan. Dengan jumlah sampel  dengan sesuai target, total 649 sampel yang diambil, sedangkan target minimal 600 sampel," ucapnya.

Menurutnya, untuk hasil SDJ saat ini belum keluar dan masih memunggu beberapa minggu ke depan, karena masih diperiksa di laboratorium.

"Harapannya, hasil SDJnya nanti, angkanya kalau bisa 0 dan tidak lagi ada darah yang terinfeksi mikrofilaria, sehingga Kota Pekalongan bisa segera bebas penyakit filariasis atau kaki gajah," harapnya. (Dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: