UIN Gus Dur Pekalongan Tak Miliki Keterikatan dengan Ponpes Al Zaytun, Pandangan Prof Makrum Bersifat Pribadi

UIN Gus Dur Pekalongan Tak Miliki Keterikatan dengan Ponpes Al Zaytun, Pandangan Prof Makrum Bersifat Pribadi

Rektor UIN Gus Dur Pekalongan Prof Dr H Zaenal Mustakim-Tangkapan layar media sosial-

RADARPEKALONGAN - UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan atau UIN Gus Dur Pekalongan menegaskan tidak memiliki relasi dan keterikatan apapun dengan Ponpes Al Zaytun, termasuk pendirinya, baik dalam hal historis, ideologi, kerja sama ataupun hal lainnya. 

"Karena itu, asumsi yang menyebut UIN Gus Dur memiliki hubungan tertentu dengan Ponpes Al Zaytun adalah sepenuhnya salah, tidak mendasar, dan mengarah kepada fitnah," tandas Rektor UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan, Prof Dr H Zaenal Mustakim, dalam siaran pers UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan terkait sambutan Prof Makrum di Ponpes Al Zaytun seperti dilansir di laman uingusdur.ac.id, 21 Juli 2023.

Baca juga:Guru Besar UIN Gus Dur Pekalongan Ini Sebut Panji Gumilang Layak Jadi Presiden

Dalam siaran pers itu disebutkan jika saat ini tengah beredar berita mengenai salah satu Guru Besar UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan, yaitu Prof Dr H Makrum Kholil, MAg yang hadir dan memberikan sambutan pada peringatan 1 Syuro 1445 H Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun yang diadakan di Masjid Rahmatan Lil Alamin Kabupaten Indramayu pada Rabu, 19 Juli 2023.

Peristiwa ini menimbulkan kebingungan sekaligus kegaduhan publik dan turut membawa nama UIN (Universitas Islam Negeri) secara luas dan nama UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan secara spesifik. 

Menanggapi hal tersebut, Pimpinan UIN KH Abdurrahman Wahid (UIN Gus Dur) Pekalongan pun menyampaikan bahwa kehadiran Prof Makrum pada acara peringatan 1 Muharram Ponpes Al Zaytun adalah inisiatif Prof Makrum pribadi dan bukan merupakan bentuk penugasan dari lembaga (UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan).

Begitu pula, kehadirannya dalam agenda tersebut adalah di luar sepengetahuan pimpinan dan sivitas akademika UIN Gus Dur.

"Perkataan beliau dalam pidato sambutan acara adalah sepenuhnya pandangan pribadi sehingga isi dalam pidato sambutan tidak mewakili ide, pendapat, ataupun statemen dari lembaga, UIN secara umum dan UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan secara spesifik," tandasnya dalam rilis itu.

Baca lagi:Santri Perempuan Ikut Salat Jumat di Mahad Al Zaytun, Tanpa Sekat dan Pakai Kursi

UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan sama sekali tidak memiliki relasi, dan keterikatan apapun dengan Ponpes Al-Zaytun (termasuk pendirinya), baik dalam hal historis, ideologi, kerja sama ataupun hal-hal lainnya.

Karena itu, asumsi yang menyebut UIN Gus Dur memiliki hubungan tertentu dengan Ponpes Al-Zaytun adalah sepenuhnya salah, tidak mendasar, dan mengarah kepada fitnah.

Pimpinan UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan sepenuhnya berkomitmen mendukung visi lembaga guna menjadi Universitas Islam Unggul dalam pengembangan ilmu untuk kemanusiaan yang berpegang pada nilai-nilai tawasuth (moderat), tasamuh (toleran), dan tawazun (seimbang).

Karena itu, UIN Gus Dur secara tegas menolak segala bentuk ajaran yang mengarah kepada penyimpangan (kesesatan) dan tindakan kekerasan (radikalisme). (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: