Disperindag Jateng Beri Bantuan Mesin Pengolah Kopi ke Kluster Kopi Kabupaten Pekalongan

Disperindag Jateng Beri Bantuan Mesin Pengolah Kopi ke Kluster Kopi Kabupaten Pekalongan

Kepala Disperindag Jateng Ratna Kawuri cek mesin pengolah kopi yang dihibahkan ke kluster kopi Kabupaten Pekalongan.-Hadi Waluyo-

KARANGANYAR,RADARPEKALONGAN - Guna meningkatkan nilai tambah kopi di Kabupaten Pekalongan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah memberikan bantuan alat mesin pengolah kopi kepada kluster kopi Kabupaten Pekalongan. 

Pasalnya, potensi kopi di Kabupaten Pekalongan tak kalah dengan kopi Batang, Temanggung, Wonosobo, Banjarnegara dan dataran-dataran tinggi lainnya di Jawa Tengah. Asalkan potensi kopi ini bisa diolah dengan baik, mulai dari hulu hingga hilirnya.

Baca juga:Wow, Kopi Batang Potensial Masuk Pasar Ekspor Eropa Timur

Bantuan alat-alat pengolah kopi ini secara simbolis diserahkan langsung oleh Kepala Disperindag Jateng Ratna Kawuri di Sekretariat Kluster Kopi Kabupaten Pekalongan di Desa Kayugeritan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan, baru-baru ini.

Kepala Disperindag Jateng Ratna Kawuri ditemui RADARPEKALONGAN mengatakan, tujuan bantuan mesin kopi ini untuk memberikan nilai tambah komoditas kopi di Kabupaten Pekalongan. Ia mengaku mendapatkan informasi jika Kabupaten Pekalongan sebenarnya juga cukup potensial untuk pengembangan kopi. Kopi Pekalongan, kata dia, tidak kalah dengan Kabupaten Batang, Temanggung, Wonosobo, Banjarnegara dan dataran-dataran tinggi yang lain. 

"Tinggal bagaimana mengolah mulai dari hulu menanam kopinya seperti apa, cara budidayanya bagaimana, cara panen dan sebagainya, kemudian ditingkatkan nilai tambahnya menjadi kopi sudah olahan. Minimal itu sudah roasting. Tidak menjual dalam bentuk green bean," kata dia.

Menurutnya, dengan adanya nilai tambah berarti ada serapan tenaga kerja dan diharapkan ada devisa yang bisa diperoleh. Ia berharap, dengan adanya alat ini kelompok atau kluster kopi di Kabupaten Pekalongan bisa memiliki kemampuan lebih dalam mengelola potensi kopi di Kota Santri agar miliki nilai tambah.

"Ada tujuh unit alat untuk pengolahan kopi. Ada pemecah, roasting, huller, disk mill. Jadi ada alat untuk memecahnya, meroastingnya, mengupasnya. Jadi ada tujuh unit. Yang kita inginkan alat ini bisa dioptimalkan untuk seluruh anggota kluster," ujarnya.

Baca lagi:Kenduri Kopi, Cara Kekinian Angkat Potensi Kopi dan Tradisi Lokal Batang

Dikatakan, pemerintah memberikan atau memfasilitasi bantuan alat pasti ada hak dan kewajiban. Kewajibannya adalah mengelola dan mengoptimalkan ini untuk kemanfaatan anggota. Selanjutnya, melaporkan operasionalnya seperti apa.

"Makanya di dalam prosesnya itu misalnya ada kendala-kendala bisa dilaporkan ke kami, sehingga kami bisa mnemberikan fasilitas yang lain. Contoh disampaikan salah satu anggota bu kami ada kendala di SDM, bu kami mungkin untuk masuk pasar swalayan seperti apa? Itu nanti menjadi pembinaan-pembinaan selanjutnya," katanya.

"Tapi yang saya inginkan cara nanamnya harus benar, cara panennya benar, dan cara mengolahnya harus benar," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: