Kenduri Kopi, Cara Kekinian Angkat Potensi Kopi dan Tradisi Lokal Batang
Kenduri Kopi Batang 2023-Radar Pekalongan/Novia Rochmawati -
BATANG - Kenduri Kopi sudah menjadi event tahunan yang rutin digelar di Kebun Laboratorium Batang Coffee Desa Adinuso Reban. Tahun ini rangkaian Kenduri Kopi kembali hadir, 20-21 Juni 2023.
Acara ini menjadi salah satu rangkaian awal, dari proses panen kopi yang ada di sekitar kebun laboratorium Batang Coffee. Sebelum panen atau petik kopi, para petani, masyarakat, dan sebagainya mengadakan kirab dan tasyakuran tumpeng.
"Tumpeng berbentuk kerucut yang filosofinya menunjukkan hubungan manusia dengan Tuhan, sehingga digelar selamatan dengan nasi tumpeng," terang Founder Batang Coffee, Rifani.
Dijelaskan Rifani, Kenduri Kopi yaitu selamatan wiwitan panen. Meskipun saat ini Tengah marak penurunan hasil kopi, para petani bersyukur penurunan yang terjadi di Batang tak separah daerah lain. Hasil kopi dapat dikatakan melimpah karena tidak menurun signifikan.
"Ini buah karya petani yang betul-betul merawat tanamannya agar tetap bagus," imbuh Rifani.
Kenduri Kopi sendiri dimulai dari camping, sharing session, lampion, akustikan, dan pagi ini dimulai dengan kirab budaya, potong tumpeng, petik kopi, dan lomba manual brewing.
"Seperti tahun sebelumnya para peserta cukup antusias. Tak hanya Batang tapi banyak dari luar kabupaten bahkan luar provinsi seperti dari Surabaya dan Madura," jelas Rifani.
Tahun ini hasil panen kopi mengalami penurunan hingga 60 persen. Meski begitu untuk kopi binaan Batang Coffee ini masih bisa menghasilkan 2 ton per hektarnya.
"Harga kopi keringnya Rp44.000 per kilo. Di Laboratorium Batang Coffee ini ada 1.500 pohon kopi dengan 26 varietas kopi," pungkasnya.
PJ Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki berharap Kendiri Kopi ini bisa terus jadi event rutin, yang dapat mengangkat potensi kopi di Batang. Terkait pendampingan, pemda siap mendukung dan bersinergi untuk mengembangkan potensi kopi.
"Event ini sudah tiga kali do gelar dan harapan kami dinas terkait mendampingi para petani kopi agar hasilnya maksimal," tutup Lani.
Sementara itu, perwakilan Bank Indonesia Tegal, Regina Dhina M menyebut Bank Indonesia Tegal turut memberikan pendampingan kepada petani kopi di 5 kabupaten yang ada di wilayah binaannya. Pendampingan yang diberikan sendiri mulai dari bantuan alat, hingga bimbingan teknis untuk mengangkat potensi kopi lokal.
"Kami pilih kopi karena kopi termasuk komoditi yang potensial untuk ekspor. Selain itu hal ini jadi dukungan Bank Indonesia Tegal untuk mengembangkan ekonomi hijau," pungkasnya. (Nov)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: