Waspadai Siklus Bencana 5 Tahunan, Banjir dan Tanah Longsor

Waspadai Siklus Bencana 5 Tahunan, Banjir dan Tanah Longsor

Ulul Azmi, Kalak BPBD Batang-Dhia Thufail-

BATANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang mengimbau agar seluruh komponen masyarakat di daerahnya bersiap untuk menghadapi potensi bencana alam pada siklus 5 tahunan yang diperkirakan terjadi 2024 mendatang.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Batang, Ulul Azmi mengatakan, bahwa potensi bencana banjir besar dan tanah longsor bisa saja terjadi pada siklus 5 tahunan itu. Oleh karenanya, kata dia, potensi bencana alam ini harus disikapi sejak dini.

"Tentunya tidak hanya BPBD dan relawan saja yang harus bersiap, melainkan juga seluruh elemen masyarakat Batang. Mulai dari sekarang dipersiapkan. Seperti membersihkan sumbatan sumbatan sampah dialiran air, dan pastinya menyelamatkan barang barang berharga jika datang bencana banjir atau longsor nantinya," terangnya, Senin (7/8/2023).

Berdasarkan data yang berhasil dirangkum Radar Pekalongan, siklus 5 tahunan pernah melanda Kabupaten Batang pada awal tahun 2019 silam.

BPBD Batang melaporkan, terjadi curah hujan tinggi yang mengakibatkan sejumlah kelurahan di Kecamatan Batang terendam banjir dengan ketinggian air rata-rata 1 hingga 1,5 meter.

Lokasi yang terendam banjir di Kecamatan Batang itu yakni Kelurahan Proyonanggan Tengah, Kauman, Karanganyar, Watesalit, Kalipucang Wetan, Kalipucang Kulon, Klidang Lor dan Klidang Wetan.

Akibat bencana banjir itu juga, tercatat ratusan pemukiman terendam air dan terpaksa 1.000 an warga harus mengungsi.

Pemkab Batang pun berjibaku mendirikan posko posko pengungsian. Posko-posko tersebut berada di Pendopo Kabupaten, Kecamatan Batang, Posko Kelurahan Karangasem Utara, Posko Masjid Baiturahman dan Kelurahan Watesalit.

"Kami sudah mulai memetakan titik titik rawan bencana itu, dan melakukan mitigasi struktural maupun non struktural. Selain itu juga tentunya kami sudah mulai menyiapkan SDM dan sarana prasarana yang mewadai untuk penanganan bencana nanti," ujar Ulul.

Menurutnya, Pemkab Batang juga sudah berupaya melakukan mitigasi struktural dengan melakukan normalisasi Sungai Sambong, Sungai Jenes, menggerakan pasukan got, meninggikan sejumlah jalan, hingga memperbaiki saluran air (sudet).

"Adapun untuk persiapan sarpras, BPBD memiliki 7 perahu berikut dengan mesinnya. Bahkan, ada beberapa kelurahan yang membeli perahu karet sendiri. BPBD juga sudah melatih penggunaan perahu untuk proses penyelamatan dan evakuasi," katanya.

Ia pun meminta instansi terkait bersiap menghadapi siklus 5 tahunan ini. Seperti Dinas Sosial, Palang Merah Indonesia (PMI), dan Dinas Pangan dan Pertanian (Dispaperta).

"Perlu diwaspadai juga bagi Dispaperta untuk mengimbau para petani agar memperhatikan masa tanamnya. Jangan sampai pada waktunya masa panen, malah lahan sawahnya terendam air banjir," ujarnya.

Ulul pun meminta masyarakat agar selalu memperbaharui informasi cuaca  untuk mengantisipasi bencana yang bisa terjadi di daerahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: