Cara Kerokan yang Benar, Ternyata Bukan dengan Logam dan Tidak Perlu Sampai Merah

Cara Kerokan yang Benar, Ternyata Bukan dengan Logam dan Tidak Perlu Sampai Merah

Cara Kerokan yang benar menurut dr Agus Rahmadi.-Rumah Qur'an Muawanah -YouTube

RADARPEKALONGAN - Kerokan hingga kini masih diyakini oleh masyarakat Indonesia sebagai salah satu cara untuk menyembuhkan masuk angin, namun sayangnya masih banyak yang belum mengetahui cara Kerokan yang benar.

Akibatnya, bukan kesembuhan yang didapatkan setelah kerokan, namun malah muncul persoalan lain. Mulai dari kulit terluka hingga iritasi kulit.

Karena itulah, seorang pakar kesehatan, dr. Agus Rahmadi memberikan gambaran berbeda dengan pemahaman sebagian besar masyarakat Indonesia dalam melakukan kerokan.

Salah satu hal yang disoroti oleh dr Agus Rahmadi adalah penggunaan uang atau benda logam untuk kerokan oleh masyarakat.

Padahal hal itu sebenarnya tidak dianjurkan, karena sifat logam itu sendiri yang keras dan bisa melukai kulit.

Menurut dr Agus, cara kerokan yang benar adalah menggunakan bawang merah sebagai alat untuk mengerok, bukan uang logam seperti kebanyakan digunakan oleh masyarakat.

"Kerokan itu sebenarnya tidak boleh menggunakan logam, itu yang bikin jelek. Pakai apa dok? ya Bawang merah. Orang bilang tidak kerasa dikerok pakai bawang merah, seperti anak kecil. Bodo amat, yang penting bawang merah," terang dr. Agus Rahmadi, seperti dikutip dari pojokbaca.

Selain penggunaan alat untuk kerokan,  salah satu kesalahan umum yang sering terjadi adalah menggosok punggung terlalu kuat hingga kulit menjadi merah. Padahal hal itu kurang tepat adanya.

"Melakukan kerokan yang benar itu tidak tergantung pada berapa kali dan seberapa kuat gosokannya. Jadi jika ingin kerokan yang benar, cukup menggosok punggung 3 sampai 5 kali saja, tak perlu hingga berulang-ulang sampai memerah," katanya.

Untuk bagian punggung yang dikerok sendiri, dr. Agus Rahmadi memberikan penekanan dilakukan di sela-sela tulang iga. Bukan seluruh bagian punggung atau hingga membentuk seperti tulang ikan.

"Selama ini masih banyak masyarakat yang melakukan kerokan secara asal-asalan, bahkan terkesan asal membentuk gambar tulang, kan gitu kan. Padahal kerokan pada bagian punggung itu ada aturannya, harus di sela-sela iga. Tulang atas, tulang bawah, di tengahnya, dan kalau bisa agak mepet ke tulang atas," terang dr. Agus Rahmadi.

Selain memberikan panduan terkait teknik melakukan kerokan yang benar, dr. Agus Rahmadi juga menjelaskan frekuensi atau waktu yang tepat dalam melakukan kerokan.

Menurutnya kerokan dengan menggunakan bawang merah bisa dilakukan 3 kali dalam sehari.

"Itulah cara kerokan yang benar menurut saya. Semoga bermanfaat bagi Anda yang ingin melakukannya," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: