Harga Beras Rp14 Ribu Per Kilo, Pedagang : Bukan Naik Lagi tapi Ganti Harga

Harga Beras Rp14 Ribu Per Kilo, Pedagang : Bukan Naik Lagi tapi Ganti Harga

TUNJUKKAN - Salah satu pedagang Pasar Batang saat menunjukkan barang dagangannya. -Radar Pekalongan/Novia Rochmawati -

 

 

BATANG, RADAR PEKALONGAN - Pedagang beras di Pasar Batang mengklaim harga beras di pasaran tak sekadar naik. Beras yang saat ini dibanderol Rp13-14 ribu per kilogram ini disebut ganti harga. Pasalnya kenaikannya tidak secara bertahap, tapi langsung naik dengan harga cukup tinggi. 

Salah satu pedagang, Anwar Rozikin menyebut kenaikkan ini dirasakan sejak seminggu terakhir. Dimana biasanya ia  membeli beras satu karung dengan harga Rp280 ribu. Sekarang Beras medium tersebut dihargai Rp318.500 ribu per 25 kilogram. 

"Bukan naik lagi, tapi ganti harga. Karena langsung tinggi naiknya. Dari sekarung harga Rp280 ribu. Tadinya Rp11.500, sekarang bisa Rp13.500-14.000 ribu per kilogram," ujarnya. 

Disebutkannya, saat ini stok beras medium sendiri masih terbilang aman. Selain itu di beberapa daerah di Batang juga baru melakukan panen. 

"Biasanya kadang harganya naik stoknya langka. Ini enggak, stoknya aman-aman saja, bahkan ini juga sudah mulai panen. Semoga nanti kalau sudah lama panennya harganya juga bisa ikut turun," harap lelaki yang juga Ketua Paguyuban pedagang Pasar Batang ini. 

Sementara ini di kiosnya masih ada beberapa jenis beras yang ia jual. Seperti jenis beras premium dengan harga kisaran Rp15ribu per kilogram. Kemudian juga ada beras Bulog dengan harga Rp9.500 per kilogram. 

Harapan sama juga diamini oleh Khaeri. Ia berharap dengan adanya panen bisa menurunkan harga beras, yang sudah ganti harga. Pasalnya banyak pelanggannya yang mengeluhkan harga beras yang kian tinggi. Padahal beberapa diantaranya membeli karena dijual untuk kebutuhan warung. 

"Di sini saya tidak nyetok yang beras Bulog. Adanya cuma medium. Kalau Bulog sedikit peminatnya. Semoga ini ada panen bisa segera pulih harganya, karena banyakan yang beli di sini bakul. Sehingga kalau harganya tinggi kasihan untungnya jadi berkurang," pungkasnya. (nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: