Respon Permintaan Masyarakat, Disparpora Pastikan Loket Wisata Sigandu Tetap Tak Dipindah

Respon Permintaan Masyarakat, Disparpora Pastikan Loket Wisata Sigandu Tetap Tak Dipindah

Yarsono, Kepala Disparpora Batang-Dhia Thufail-

BATANG - Pemerintah Kabupaten Batang memastikan tidak akan membongkar ataupun memindah lokasi pintu masuk atau pos tiket kawasan Pantai Sigandu.

Hal ini ditegaskan Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Batang, Yarsono sekaligus menjawab permintaan masyarakat yang selama ini dilontarkan di media sosial.

"Ya tidak akan kami pindah, tetap di situ. Karena memang bangunan itu sudah ada sejak dahulu. Sejak Sigandu belum ramai dan dipenuni oleh deretan usaha kuliner seperti sekarang ini," tegas Yarsono, Selasa (11/9/2023).

Bahkan, lanjut Yarsono, pihaknya akan melakukan rehab bangunan pos tiket pada tahun 2024 silam. PIhaknya, mengusulkan anggaran sebesar Rp300 juta rupiah pada DPRD Batang.

"Akan kami rehab. Karena bangunannya memang juga sudah tua, sudah puluhan tahun lamanya. Tapi nanti 2024, disetujui atau tidak," jelasnya.

Menurut Yarsono, tiket wisata yang selama ini dibeli masyarakat di pintu masuk Sigandu itu, berlaku bagi masyarakat yang akan berkunjung di kawasan Pantai Sigandu.

"Nah disini masyarakat tidak banyak tahu. Jadi tiket itu berlaku untuk seluruh kawasan Pantai Sigandu. Artinya kawasan itu ya, dari ujung Sigandu sampai dengan Pantai Ujungnegoro sana. Jadi tidak hanya untuk satu lokasi Sigandu saja," katanya.

Adapun untuk harga tiket masuknya Rp5 ribu rupiah per orangnya. Yarsono pun mengungkapkan, bahwa pihaknya sudah memberlakukan sistem Tiketing pada loket pembayaran kawasan Pantai Sigandu.

"Ya bentuknya seperti struk itu, tidak berupa karcis lagi. Ya, ikhtiarnya untuk menekan kebocoran saja," katanya.

Adapun disampaikan Yarsono, kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari kawasan wisata Pantai Sigandu pada tahun 2022 lalu sebesar Rp. 2.312.786.250.

Namun sayang, anggaran PAD sebesar itu tidak digunakan Pemkab Batang untuk melakukan upaya revitalisasi PantainSigandu yang kondisinya bisa dibilang parah.

Abrasi yang terjadi di Pantai Sigandu sudah menjorok ke daratan. Bahkan sejumlah bangunan, seperti fasilitas keagamaan (musala) sudah hilang.

"Ya kami belum ada perencanaan kesana (revitalisasi) dan bangunan musala memang kita yang robohkan. Karena memang sudah parah terkena abrasi. Namun mungkin nanti ada tindakan dari Dislutkanak untuk itu," tandasnya. (fel)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: