Masih Ada Aksi Mesum di Gubuk Mesra Sigandu, Polisi Minta Dibongkar

Masih Ada Aksi Mesum di Gubuk Mesra Sigandu, Polisi Minta Dibongkar

ARAHAN - Kapolsek Tulis, AKP Agung Setianto saat memberikan arahan pada para pemilik café di Kawasan Pantai Sigandu.-Dhia Thufail-

BATANGGubuk mesra di Kawasan Pantai Sigandu yang sempat dibongkar oleh anggota Satpol PP Batang kembali menjadi sorotan, usai video panas yang mempertontonkan dua sejoli tengah memadu kasih viral di media sosial.

Kepolisian Resor Batang pun akhirnya turun tangan. Melalui Kapolsek Tulis, AKP Agung Setianto, para pemilik usaha café yang menghadirkan gubuk mesra itu diminta untuk segera membongkar, agar tidak dimanfaatkan untuk tempat asusila.

"Saya tadi sudah mengimbau dan menyarankan untuk membuka (dindingnya), atapnya tidak usah, namun dari samping-sampingnya. Biar bentuknya seperti saung saja," ujar Kapolsek Agung Setianto, dalam sebuah pertemuan yang diadakan di Balai Desa Depok, Kecamatan Kandeman, kemarin.

Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Camat Kandeman Kusrin dan Kepala Desa Depok, Kaminoto. Dari 80 undangan yang dikirimkan, sebanyak 41 pemilik kafe yang beroperasi di Kawasan Pantai Sigandu hadir dalam pertemuan tersebut.

Kapolsek Agung Setianto menjelaskan alasan di balik permintaannya yang tegas ini. Ia berpendapat bahwa bangunan-bangunan dengan karakter tertutup seperti 'Omah Doro' memberikan kesan dan fasilitas bagi individu yang ingin melakukan perbuatan tidak senonoh.

Selain itu, kerawanan lain yang muncul adalah penyalahgunaan tempat tersebut untuk aktivitas ilegal seperti konsumsi narkoba atau transaksi jual beli narkoba.

Namun, pertemuan ini tidak hanya berisi seruan untuk membongkar bangunan-bangunan tersebut. Pihak berwenang juga memberikan edukasi kepada para pelaku usaha wisata untuk mematuhi aturan yang berlaku.

“Tujuan dari edukasi ini adalah mencegah terjadinya konflik sosial yang dapat berakibat serius. Contohnya penjualan minuman keras, kalau tidak ditertibkan nanti di situ akan terjadi pidana-pidana lain atau terjadi penganiayaan dan sebagainya," tegas Kapolsek Agung.

Kepala Desa Depok, Kaminoto, juga mengakui adanya beberapa keluhan dari warga sekitar Pantai Sigandu. Salah satu keluhan yang cukup sering terdengar adalah tentang musik keras yang mengganggu ketenangan warga hingga tengah malam, yang membuat mereka merasa resah.

Namun, sebelum keluhan tersebut dapat terselesaikan, muncul lagi masalah baru, yaitu viralnya video mesum yang menggemparkan kawasan ini. Kondisi ini menjadi pijakan utama bagi pihak berwenang untuk menggelar pertemuan ini dan memberi imbauan keras kepada pemilik kafe agar mereka mematuhi hasil pertemuan tersebut.

"Setelah ini kita mau mengecek, coba ditindaklanjuti, dan diindahkan apa tidak? Kalau diabaikan, sampai warga masih ada yang komplain, ya saya enggak tahu lagi, mungkin ada tindakan lebih keras lagi," tegas Kepala Desa Depok, Kaminoto.

Diketahui, kegaduhan ini muncul akibat video pendek berdurasi 6 detik mempertontonkan sepasang sejoli yang tengah bercumbu di dalam sebuah gubuk kecil di tepi Pantai Sigandu. Kejadian tersebut menjadi viral di media sosial, dengan lebih dari 173 ribu penonton, dan memicu berbagai reaksi dari masyarakat. (fel)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: