Maulina Firdaus, Siap Wakili Milenial
*Caleg Muda Cantik Dapil III
*Perjuangkan Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga
TIRTO - Parasnya cantik dan masih muda. Pada 1 April 2019, usianya baru menginjak 23 tahun. Dengan semangat jiwa muda, energik, dan intelektualitasnya, Maulina Firdaus, calon legislatif (caleg) DPRD Kabupaten Pekalongan nomor urut 2 dari PDI Perjuangan di daerah pemilihan (dapil) III itu siap menggebrak Kabupaten Pekalongan dengan kiprahnya di dunia politik lima tahun mendatang.
Maulina Firdaus merupakan fresh graduate S1 Teknik Industri di ITS Surabaya. Dara lajang alumni SMAN 1 Pekalongan itu memilih langsung terjun ke dunia politik begitu lulus kuliah. Putri dari Kepala Desa Sidorejo, Kecamatan Tirto, Muhammad Jamal itu bertekad memperjuangkan bidang pendidikan, kepemudaan, dan olahraga di Kabupaten Pekalongan.
"Saya baru diwisuda pada September 2018 lalu. Begitu lulus kuliah, saya langsung kampanye," tutur Maulina Firdaus pada Radar Pekalongan, kemarin.
Meski baru terjun ke dunia politik, ia mengaku siap mewakili kaum milenial di daerah pemilihannya memperjuangkannya melalui jalur legislatif. Berbekal pengalaman organisasi di kampus dan pendidikannya yang tinggi, Maulina bertekad mewakili kaum muda dan perempuan.
"Saya hadir di Pileg kali ini untuk memperjuangkan pendidikan, kepemudaan, dan olahraga. Sebagai seorang perempuan yang masih muda, saya ingin mewakili kaum muda dan perempuan," katanya.
Maulina berharap, kehadirannya di Pileg 2019 bisa mengawali kiprah kaum pemuda dan perempuan untuk masuk dunia politik. "Saya ingin mengispirasi jika pemuda itu bisa terjun ke dunia politik. Perempuan juga tidak boleh takut untuk terjun ke dunia politik," ujarnya.
Menurutnya, dalam memperjuangkan nasib rakyat, pemuda tidak cukup dengan aksi protes. Namun juga harus ditunjukkan dengan kerja nyata. "Daripada saya harus protas-protes seperti itu, lebih baik masuk ke sistem politik untuk memperjuangkan nasib rakyat," tandas dia.
Tekadnya untuk maju caleg semakin mantap dengan dorongan kedua orang tuanya dan masyarakat. Sehingga, ia ingin membuktikan jika dirinya yang masih muda pun bisa berkiprah di dunia politik. Darah pemimpin memang mengalir dalam dirinya. Sebagai putri seorang kepala desa, ia sudah terbiasa melihat kiprah kepemimpinan orang tuanya.
"Ayah seorang pemimpin di desa. Kakek saya (Almarhum) Ma'un Busthomi juga mantan Kades Sidorejo periode 1971 hingga 1990. Orang tua dan warga sangat mendukung saya untuk maju," katanya.
Di era milenial ini memang dibutuhkan keterwakilan perempuan dan anak muda di DPRD Kabupaten Pekalongan. Sosok Maulina yang masih muda, energik, dan memiliki intelektual tinggi sangat layak untuk menjadi wakil rakyat untuk dapil III yang meliputi Kecamatan Tirto, Siwalan, Wonokerto, dan Kecamatan Wiradesa. Dengan kemampuan bahasa asingnya yang baik, yakni Bahasa Inggris dengan TOEFL 550, kemampuan Maulina akan cocok untuk menjadi anggota DPRD Kabupaten Pekalongan di dapil itu yang merupakan kawasan industri.
Maulina yang suka berolahraga, melukis, dan editing video itu mengaku tidak gentar untuk bertarung memperebutkan kursi DPRD Kabupaten Pekalongan di dapil III. Pasalnya, dari awal ia maju sebagai caleg di dapil III diniati ikhlas untuk mengabdikan dirinya bagi masyarakat. Sebagai junior yang baru terjun ke dunia politik, ia pun kerap mendapat bimbingan dan arahan dari politisi senior PDI Perjuangan, Profesor Hendrawan Supratikno.
"Saya tidak merasa ada beban berat meskipun begitu lulus kuliah langsung terjun ke dunia politik ini. Saya niatnya ingin bawa perubahan, sehingga tidak membebani diri. Semuanya sudah ada takdirnya, kita hanya berdoa dan berusaha," ujarnya.
Maulina sendiri mengaku melakukan kampanye dengan lebih banyak blusukan ke rumah-rumah warga, 'door to door, dan mendengar aspirasi masyarakat secara langsung. Dengan berdialog secara langsung dengan warga, diharapkan dirinya mampu meraup suara banyak untuk menjadi anggota DPRD Kabupaten Pekalongan periode 2019-2024. (ap5)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: