Mengenal Leptospirosis, Penyakit yang Ditularkan melalui Kencing Tikus

Mengenal Leptospirosis, Penyakit yang Ditularkan melalui Kencing Tikus

Tikus salah satu hewan perantara penyakit leptospirosis.-Tangkapan layar freepik.com-

Indonesia merupakan salah satu negara dengan risiko penyakit ini, sebab leptospirosis banyak ditemui di negara tropis dan subtropis. Kondisi iklim yang panas dan lembap membuat bakteri ini bisa bertahan hidup lebih lama di tanah dan air. 

Orang yang menghabiskan sebagian besar waktunya di luar ruangan, seperti pekerja tambang, petani, atau nelayan lebih rentan tertular penyakit leptospirosis. Manusia yang sering berinteraksi dengan hewan, seperti peternak, dokter hewan, atau pemilik hewan peliharaan juga rentan terpapat bakteri leptospira.

Orang-orang yang bergelut di pekerjaan yang berhubungan dengan saluran pembuangan atau selokan juga rentan tertular penyakit ini. Termasuk mereka yang hidup di daerah rawan banjir. Bahkan, mereka yang sering melakukan olahraga atau rekreasi air di alam bebas juga berpotensi tertular jika di lingkungan sekitarnya banyak hewan perantaranya seperti tikus.

Baca juga:Simak Ini, Cara Efektif Mengusir Tikus dari Rumah, Bisa Dibuktikan

Gejala Leptospirosis

Gejala penyakit leptospirosis seperti dilansir upk.kemkes.go.id, diantaranya demam mendadak, lemah, mata merah, kekuningan pada kulit, sakit kepala, dan nyeri otot betis.

Dilansir alodokter.com, gejala leptospirosis sangat bervariasi pada setiap penderita. Di gejala awal kerap dianggap sebagai gejala penyakit lain, seperti flu atau demam berdarah. 

Tanda dan gejala awal yang muncul pada penderita leptospirosis antara lain demam tinggi dan menggigil, sakit kepala, mual, muntah, dan tidak nafsu makan, diare, mata merah, nyeri otot, terutama pada betis dan punggung bawah, sakit perut, dan muncul bintik-bintik merah di kulit yang tidak hilang saat ditekan.

Keluhan penyakit leptospirosis di atas biasanya pulih dalam waktu satu minggu. Namun, waspadai munculnya penyakit weil, yakni penyakit leptospirosis tahap dua. Weil terjadi akibat peradangan yang disebabkan oleh infeksi.

Penyakit weil dapat berkembang satu hingga tiga hari setelah gejala leptospirosis muncul. Keluhan yang timbul akibat penyakit weil bervariasi, tergantung pada organ yang terinfeksi. 

Gejala dan tanda pada penyakit weil diantaranya, demam, penyakit kuning, sulit buang air kecil, bengkak di tangan dan kaki, perdarahan seperti mimisan atau batuk berdarah, nyeri dada, sesak napas, jantung berdebar-debar, lemas dan keringat dingin, sakit kepala dan leher kaku.

Segera periksakan diri ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala di atas. Pasalnya, gejala leptospirosis ini terkadang mirip dengan gejala penyakit infeksi lain, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab pastinya sebelum terjadi komplikasi.

Segera ke IGD rumah sakit terdekat jika mengalami gejala-gejala leptospirosis yang lebih parah, seperti penyakit kuning, sulit buang air kecil, tangan dan kaki bengkak, nyeri dada, sesak napas, dan batuk berdarah.

Jika terdiagnosis leptospirosis, kontrol secara rutin selama pengobatan. Agar dokter dapat memantau perkembangan kondisi penyakit dan keberhasilan terapi yang diberikan.

Baca lagi:Tikus Hewan Pintar dan Sulit Dikendalikan, Ini 5 Alasannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: