Pj Gubernur Tegaskan Konflik Dua Ormas di Magelang Sudah Tuntas

Pj Gubernur Tegaskan Konflik Dua Ormas di Magelang Sudah Tuntas

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol (P) Drs Nana Sudjana-Wikipedia -

SURAKARTA - Konflik antar dua Ormas atau organisasi masyarakat yang terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang beberapa waktu lalu sudah tertangani secara tuntas.  

Hal itu diungkapkan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol (P) Drs Nana Sudjana terkait bentrokan yang melibatkan anggota Barisan Siratal Mustaqim dan Gerakan Pemuda Ka'bah.

"Memang kemarin ada friksi, ada konflik yang terjadi di daerah Muntilan. Alhamdulillah bisa kami atasi," ungkap Nana di Hotel Alila, Kota Surakarta, Selasa, 17 Oktober 2023. 

Nana menjelaskan, konflik yang terjadi antara Barisan Siratal Mustaqim dan Gerakan Pemuda Ka'bah di Muntilan Minggu 15 Oktober 2023 itu sudah terpetakan sejak lama, dan tidak ada kaitannya dengan partai politik (parpol).

"Orang selalu mengaitkan dengan partai politik. Setelah kita dalami, konflik ini antar ormas. Dan saat konflik tersebut terjadi, Kapolda Jateng dan Pangdam IV/Diponegoro langsung menginstruksikan kepada jajarannya yakni Kapolres dan Dandim untuk mengambil tindakan. Penanganan juga berkoordinasi dengan Bupati Magelang. Masalah ini sudah selesai. Tinggal kami mengikuti dan kendalikan kejadian tersebut," jelas Pj Gubernu.

Namun demikian, pihaknya meminta agar tetap waspada dan terus memetakan daerah-daerah yang berpotensi rawan konflik.

Sebagaimana diketahui, bentrok antara dua kelompok masyarakat pecah di Muntilan, Kabupaten Magelang, pada Minggu (15/10/2023). Awalnya salah satu kelompok menggelar kegiatan sekitar pukul 15.00 WIB. Selesai kegiatan, satu kelompok terlibat singgungan dan terjadi salah paham. Hal itu diduga menjadi pemicu bentrokan antar dua kelompok massa. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Pasca-insiden tersebut, Pj Gubernur Jawa Tengah langsung menginstruksikan kepada Kepala Kesbangpolinmas Provinsi Jawa Tengah untuk meningkatkan kewaspadaan dan pemetaan wilayah.

Sementara itu, berdasarkan indeks kerawanan pemilu yang dirilis oleh Bawaslu, Jawa Tengah masuk dalam kategori rawan sedang. Namun, ada 7 (tujuh) kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah yang masuk dalam kategori rawan tinggi, yaitu Kota Semarang, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Magelang, dan Kabupaten Kendal.

"Saya minta Kesbangpolinmas lebih jeli lagi dengan kerawanan di Jawa Tengah ini," pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: