Wajib Tahu! Inilah 5 Jenis Obat untuk Menurunkan Darah Tinggi yang Direkomendasikan Dokter

Wajib Tahu! Inilah 5 Jenis Obat untuk Menurunkan Darah Tinggi yang Direkomendasikan Dokter

jenis obat untuk menurunkan darah tinggi-ilustrasi tablet dan kapsul-Freepik.com

Direct Renin Inhibitor atau yang biasa disingkat dengan DRI merupakan jenis obat penurun tensi darah yang bekerja dengan cara mencegah enzim renin yang dapat memicu tekanan darah tinggi. Sehingga dengan begitu tekanan darah akan terkontrol dan kembali menurun.

Jenis obat ini umumnya akan menimbulkan beberapa efek samping seperti batuk, diare, pusing, dan sakit kepala yang dapat menghilanh dengan sendirinya.

BACA JUGA:Mudah Dibuat! Inilah 4 Resep Jus Penurun Darah Tinggi yang Enak dan Menyegarkan

BACA JUGA:Wajib Tahu! Inilah 5 Cara Membuat Jus untuk Menurunkan Darah Tinggi agar Mendapatkan Manfaat yang Optimal

Namun, jika kalian merasakan efek samping lain seperti kesulitan bernapas segeralah periksakan diri kalian ke dokter.

Produk dari jenis Direc Renin Inhibitor ini yaitu aliskiren.

5. Dierutik

Jenis obat yang akan terakhir kita bahas kali ini adalah Dierutik. Dierutik merupakan salah golongan obat yang paling serin digunakan dalam pengobatan hipertensi. Obat ini bekerja dengan cara menghilangkan kelebihan air dan garam yang merupakan salah satu penyebab hipertensi. 

Sehingga efek samping dari obat ini, yakni kamu akan lebih sering buang air kecil. Selain itu, obat Dierutik ini juga dapat menimbulkan efek samping lainnya, seperti kram otot, kelelahan, nyeri dada, pusing, skait kepala, serta sakit perut.

BACA JUGA:Hindari! Ini 5 Bahaya Minum Kopi Sebelum Makan, Jangan Konsumsi saat Perut Kosong

BACA JUGA:Jaga Kesehatan Tulang dan Gigi, Ini Dia 7 Merk Suplemen Kalsium Terbaik

Umumnya, ada 3 jenis utama obat darah tinggi diuretik ini. Ketiga jenis obat tersebut adalah Thiazide, Potassium-Sparring, serta Dierutik Loop. Ketiga jenis obat ini tentunya memiliki kandungan dan efek samping masing-masing.

Misalnya, Thiazide, obat ini bekerja  dengan cara mengurangi jumlah natrium dan air dalam tubuh. Sehingga dapat memperlebar pembuluh darah dan membantu menurunkan tekanan darah. Contoh obat thiazide yakni chlorthalidone, chlorothiazide, hydrochlorothiazide, indapamid, dan metolazone.

Sedangkan Potassium-Sparing merupakan obat berjenis dierutik yang dapat membantu mengurangi jumlah air dalam tubuh dengan mempercepat proses diuresis atau buang air kecil. Contoh obat potassium-sparing adalah amiloride, spironolactone, dan triamterene.

Sementara Diuretik Loop merupakan jenis diuretik yang paling kuat dibandingkan dengan obat jenis diuretik lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: