Video Pelajar Berseragam SMP di Pegunungan Kabupaten Pekalongan Berkelahi di Jalanan Ramai di Medsos

Video Pelajar Berseragam SMP di Pegunungan Kabupaten Pekalongan Berkelahi di Jalanan Ramai di Medsos

Kasus dugaan kekerasan antar pelajar di SMPN 3 Kandangserang Kabupaten Pekalongan diselesaikan secara kekeluargaan.-Hadi Waluyo-

KAJEN - Aksi kekerasan pelajar tak hanya terjadi di wilayah perkotaan, namun telah merembet ke wilayah pegunungan. Aksi sekelompok pelajar SMP terlibat aksi perkelahian di pinggir jalan terekam kamera ramai menjadi bahan perbincangan warga Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan.

Diduga sekelompok pelajar ini berasal dari salah satu SMP di wilayah Desa Bodas, Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan. Tampak dalam video berdurasi 0.23 detik yang diterima Radar, seorang pelajar memakai kaos hijau lengan panjang berkelahi dengan pelajar lainnya yang masih memakai seragam SMP. 

Dalam video itu juga terlihat pelajar lainnya yang masih memakai seragam SMP ikut menendang pelajar berkaos. Aksi perkelahian itu pun coba dilerai oleh beberapa pelajar lainnya yang berada di lokasi tersebut.
Sekelompok pelajar berseragam SMP di Kabupaten Pekalongan terekam kamera berkelahi di jalanan.-Tangkapan layar media sosial.-

Wakil Kepala Sekolah SMPN 3 Kandangserang, Sugeng, dikonfirmasi Rabu, 15 November 2023, membenarkan video yang beredar luas di masyarakat tentang aksi kekerasan pelajar SMP tersebut berasal dari SMPN 3 Kandangserang.

Baca juga:Dugaan Kekerasan di SDN 03 Sragi Kabupaten Pekalongan Berakhir Kekeluargaan

Baca lagi:SMAN 1 Kajen Kabupaten Pekalongan Deklarasi Program Ayo Rukun, Stop Kekerasan di Satuan Pendidikan

"Iya, berita tersebut benar adanya dan sudah ditindaklanjuti dari Polsek Kandangserang, dan sudah berdamai tidak ada masalah lanjutan," kata dia.

Disebutkan, pemicunya masalah motor di parkiran yang dinaiki oleh adik kelas dan roboh. Pemiliknya tidak terima hingga akhirnya berantem. Menurutnya, masalah itu sebenarnya sudah dapat diselesaikan di sekolah oleh guru, namun ternyata di luar sekolah masih ada dendam.

"Antisipasi kedepan akan diperbanyak bimbingan anti kekerasan dengan menghadirkan dari pihak kepolisian dan pembinaan oleh guru di sekolah," ujar dia.

Sementara itu, Kapolsek Kandangserang Ipda Slamet Riyadi, dikonfirmasi terpisah mengatakan, pihaknya telah melakukan penyelidikan terkait video viral di medsos dugaaan bullying yang terjadi di SMP Negeri 3 Kandangserang di Desa Bodas. Menurutnya, lokasi kejadian aksi itu di depan SMPN 3 Kandangserang di Jalan Raya Desa Bodas.

Baca juga:Kasus Bullying dan Kekerasan Anak Memprihatinkan, Polda Jateng Turun Tangan Edukasi Santri di Pekalongan

Disebutkan, korban berinisial C (15), pelajar kelas 8. Terduga pelaku ada dua orang, D (15) dan A (15), pelajar kelas 9. Semuanya warga Desa Bodas. Kejadiannya terjadi pada hari Senin (13/11/2023). Berawal di lapangan sekolah sekitar pukul 11.00 WIB. Namun, berlanjut lagi usai pulang sekolah, sekitar pukul 13.00 WIB. Aksi yang terekam video itulah yang terjadi usai pulang sekolah.

"Pihak sekolah sudah melakukan mediasi pada hari Selasa, tanggal 14 November 2023, sekira pukul 09.00 WIB di SMPN 03 Kandangserang, dengan cara memanggil serta mempertemukan orang tua dari masing-masing siswa yang terlibat," ujarnya.

Dari hasil mediasi, lanjut dia, korban dan pelaku yang didampingi orangtuanya sepakat untuk tidak melanjutkan persoalan itu ke proses hukum, baik pidana maupun perdata dan cukup diselesaikan secara kekeluargaan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: