Inilah 2 Dzikir untuk Menolak Kefakiran dan Kesempitan Rezeki, Resep ala KH Miftachul Akhyar

RADARPEKALONGANDISWAY.ID – Jika kalian terus berusaha, terkait rezeki pasti tercukupi. Namun dzikir untuk menolak kefakiran dan kesempitan rezeki perlu kalian amalkan. Karena, kalian tak bisa memprediksi kapan waktunya terpuruk dan kapan waktunya diberikan rezeki melimpah.

Sebagai umat muslim, bekerja dan berdoa adalah kunci demi diberikannya suatu rezeki halal dan barokah oleh Allah SWT.

Walaupun telah ada jaminan rezeki terhadap semua umat manusia, kalian tetap dianjurkan berusaha agar jaminan Allah terkait rezeki tidak akan terputus dan terus lancar setiap waktu.

KH. Miftachul Ahkyar selaku Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberikan wejangan ijazah dzikir untuk menolak kefakiran dan kesempitan rezeki.

Baca juga: Mudah dan Banyak Pilihan! 5 Dzikir Pagi dalam Islam Pembuka Pintu Rezeki, Bikin Harta Melimpah Lho

Ijazah kedua dzikir yang diberikan oleh beliau hanya sebagai wasilah agar usaha yang telah kamu kerjakan semuanya bisa dimudahkan oleh Allah SWT.

Kiranya apa yah kedua dzikir untuk menolak kefakiran dan kesempitan rezeki ijazah dari Rais ‘Aam PBNU tersebut? Berikut wejangan KH Miftachul Akhyar yang bisa kalian tiru.

Dzikir untuk Menolak Kefakiran dan Kesempitan Rezeki

1. Dzikir Hauqalah

Pertama, dzikir untuk menolak kefakiran dan kesempitan rezeki adalah kalimat La haula wa la quwwata illa billāhil 'aliyyil azhimi.

"Saya melalui mimbar ini mengajak terdapat riwayat yang mengatakan Man qara-a Lã haula wa la quwwata illa billāhil 'aliyyil azhimi miata marah kulla yaumin lam yaqdhu al-faqr. Barang siapa yang mau membaca lafadz La haula wa la quwwata illa billāhil 'aliyyil azhimi setiap hari, kapanpun, dibaca 100 kali dan tidak boleh kurang serta tidak boleh lebih, niscaya kefakiran tidak akan mendekat-dekat.” Ujar beliau dalam pidato Harlah NU.

Baca juga: 3 Deretan Doa Pembuka Rezeki di Pagi Hari, Amalan Rutin Sebelum Beraktivitas

Adapun, Syekh M Nawawi Al-Bantani menyebutkan terdapat keutamaan dzikir hauqalah ini. Mengutip dari hadist riwayat Ibnu Abid Dunya terkait orang yang melazimkan pembacaan dzikir hauqalah ini.

Artinya, "Salah satu keistimewaan dzikir hauqalah seperti yang disebutkan dalam Fawaidus Syarji, yaitu hadits riwayat Ibnu Abid Dunya dengan sanad tersambung hingga Rasulullah SAW bahwa ia bersabda, 'Siapa saja yang membaca Lā haula wa lā quwwata illā billāhil 'aliyyil azhīmi setiap hari sebanyak 100 kali, ia selamanya takkan ditimpa oleh kefakiran,'" (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Kasyifatus Saja, [Indonesia, Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah], halaman 5).

Sumber: