Belum Miliki Layanan Rawat Inap Kesehatan Jiwa, 718 ODGJ di Batang Dirujuk Keluar Kota

Belum Miliki Layanan Rawat Inap Kesehatan Jiwa, 718 ODGJ di Batang Dirujuk Keluar Kota

Kepala Seksi P2PTM dan Keswa, Aditya Rakhmandanu saat menunjukkan data kesehatan jiwa terpusat-Radar Pekalongan/Novia Rochmawati-

BATANG, RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Meski memiliki layanan kesehatan jiwa, hingga saat ini Kabupaten Batang belum memiliki layanan rawat inap kesehatan jiwa. Sementara ini hanya tersedia layanan poli jiwa yang hanya bisa memberikan layanan rawat jalan. Sehingga jika ada kasus kesehatan jiwa akut, sementara pasien poli jiwa atau Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) masih dirujuk ke luar kota. 

Di Tahun 2023 ini sudah ada sekitar 718 ODGJ dirujuk ke rumah sakit. Seperti di RS HA Zaky Djunaid Pekalongan dan RS Amino Semarang. 

"Sementara di Batang belum ada pelayanan RS yang melayani rawat inap untuk permasalahan kesehatan jiwa. Sementara hanya ada layanan poli jiwa untuk rawat jalan. Untuk penanganan lebih lanjut biasanya kami hanya bisa merujuk ke RS Djunaid di Kota Pekalongan dan RS lainnya. Tahun ini total ada sekitar 718 ODGJ yang sudah dirujuk ke RS di luar Kabupaten Batang," ujar Plt Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P), Ery Saraswanto didampingi Kepala Seksi P2PTM dan Keswa, Aditya Rakhmandanu saat diwawancarai beberapa waktu lalu.

BACA JUGA:1.915 ODGJ di Batang Dapat Pelayanan Kesehatan Jiwa

BACA JUGA:Pemkab Batang Gelontor Beasiswa Rp524,5 Juta untuk 246 Pelajar dan Mahasiswa

Lebih lanjut, Aditya menambahkan hingga November lalu sudah memberikan layanan kesehatan kepada 1.915 Orang Dengan Gangguan Jiwa atau ODGJ di Batang. Secara prosentase, sudah ada sekitar 91-92 persen ODGJ di Batang yang sudah mendapatkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) kesehatan jiwa di Batang, dari jumlah sasaran sekitar 2.093. Ia menyebut, secara prosentase pelayanan SPM sendiri meningkat dari tahun lalu, sebanyak 90.61 persen dengan jumlah ODGJ terlayani ada sekitar 1.871 orang. 

"Jadi tiap tahunnya kita punya target sasaran dari data prevalensi gangguang jiwa di Batang, sebanyak 2.093 orang. Jumlah ini bukan jumlah persis ODGJnya ya, sebatas estimasi untuk penetapan sasaran. Sementara hingga November ini yang sudah kita layani ada sekitar 1.915 ODGJ," pungkasnya. (nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: