Bangunan SDN 2 Krompeng Nyaris Longsor, Diduga Akibat Praktik Galian C di Dekat Sekolahan

Bangunan SDN 2 Krompeng Nyaris Longsor, Diduga Akibat Praktik Galian C di Dekat Sekolahan

Bangunan SDN 2 Krompeng di Kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan terancam tebing longsor. Jarak sekolahan dengan bibir tebing hanya 5 meter dan saat ini kondisinya merekah.-Hadi Waluyo-

KAJEN,RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Bangunan SDN 2 Krompeng di Desa Krompeng, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan, nyaris tergerus tebing longsor.

Pasalnya, posisi sekolahan ini tak jauh dari lokasi penambangan galian C yang pengerukan tanahnya kian mendekati bangunan sekolahan tersebut.

Akibat diguyur hujan deras pada Senin sore, 25 Desember 2023, tebing di lokasi galian itu longsor. Akibatnya, talud pengaman yang dibangun pihak penambang untuk mengamankan bangunan sekolah sebagian longsor dan rusak. Beberapa dinding sekolah itu juga ada yang mengalami retak-retak.

Kepala SDN 2 Krompeng, Aslori, dikonfirmasi, Selasa, 26 Desember 2023, menyatakan, longsor di lingkungan SDN 2 Krompeng diduga efek dari penggalian tanah yang tak jauh dari sekolahan itu. Ia sendiri mengakui baru menjabat sebagai kepala sekolah di sekolah ini pada Juni 2023. 

Baca juga:2 Rumah Warga di Desa Depok Kabupaten Pekalongan Rusak Dihajar Longsor

"Pertama kali saya menjabat di situ saya langsung koordinasi dengan pihak dinas terkait, pemangku wilayah, pak camat saya juga sudah matur, saya juga sudah ke kantor ESDM di Pekalongan, karena itu kewenangan izin kan dari sana informasinya," kata dia.

Di ESDM Provinsi Jateng Cabang Pekalongan, pihaknya mengajukan penanggulangan sementara untuk menangani tebing sangat curam yang rawan longsor tersebut. Sebab, di atas tebing itu ada aset pemerintah yang harus diselamatkan. 

"Akhirnya kan ada pembangunan talud. Pembangunan talud itu dilakukan oleh pihak penambang," kata dia. 

Dikatakan, untuk jangka panjang daripada ditalud masyarakat setempat menginginkan agar SDN 2 Krompeng direlokasi ke tempat yang lebih nyaman dan aman. Sebab, bangunan sekolah sudah dikepung tebing curam berbentuk letter U. "Keinginan warga seperti itu. Untuk jangka panjang, jika hanya ditalud akan kurang nyaman," ujarnya.

Menurutnya, sebelum ditalud, jarak sekolah dengan bibir tebing sekitar 3 sampai 4 meter. Setelah ditalud, jaraknya 5 meter. Namun konstruksi talud dinilai beberapa pihak tidak akan kuat menahan tebing longsor. 

"Jarak terdekat dengan bangunan sekitar 5 meter. Bangunan terdekat bibir tebing adalah ruang kelas 1,2 dan 3 dan kamar mandi. Tebing kedalamannya sekitar 13 meter langsung curam, ndak terasering," kata dia. 

Disinggung apakah ada pagar pengaman sehingga anak-anak aman saat bermain di lingkungan sekolah, ia mengatakan, pihak panambang melakukan pemagaran menggunakan seng. Sehingga potensi anak untuk jatuh dari atas tebing saat bermain relatif kecil. 

Menurutnya, potensi longsor di SDN 2 Krompeng sudah dilaporkan ke dinas dan pihak terkait lainnya. Bahkan, Kepala Dinas Pendidikan Kholid dan Bupati Pekalongan sudah meninjau lokasinya. 

"Efek dari itu, bangunan sekolah juga retak-retak, mungkin ada pergerakan tanah yang lambat. Untuk itu, masyarakat melalui pihak komite juga menginginkan relokasi, karena untuk jangka panjang tidak nyaman jika kondisinya tetap seperti itu, dikepung letter U tebing curam sekali," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: