Ingin Ada Perubahan di Kampung Nelayan, Ratusan Nelayan Pantura Batang Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran

Ingin Ada Perubahan di Kampung Nelayan, Ratusan Nelayan Pantura Batang Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran

Ingin Ada Perubahan di Kampung Nelayan, Ratusan Nelayan Pantura Batang Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran-IST-

BATANG, RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Ratusan Nelayan Pantura Batang dari Kampung Nelayan Roban Timur melakukan deklarasi mendukung Prabowo-Gibran untuk menjadi presiden dan wakil presiden tahun 2024, di kampung Nelayan Roban Timur, Kecamatan Subah Kabupaten Batang Jawa Tengah. 

Dukungan ini ditujukan lantaran nelayan yang hidup kampung Nelayan Roban Timur merasa tidak ada perhatian selama 10 tahun pemerintahan Ganjar sebagai Gubernur Jateng.

"Maka dari itu meski Ganjar Nyapres kami tidak memilih. Mungkin kampung nelayan ini pun belum tentu diketahui oleh Pak Ganjar," kata Ketua Paguyuban Roban Timur Kabupaten Batang, Yudi baru-baru ini. 

Ia juga berharap nantinya pemerintahan yang dipimpin oleh Prabowo dapat membantu memberikan mesin kapal pada nelayan-nelayan kecil.

Selain terpencil, kampung nelayan ini juga memiliki infrastruktur yang seperti tidak tersentuh, seperti jalan, penerangan , air bersih dan lain -lain. Salah satu nelayan, Fataroni berharap, pada saat banti Prabowo menjadi  presiden, jalan menuju kampung nelayan , dan penerangan akan diperbaiki. 

"Kami berharap Pak Prabowo bila menjadi presiden membangunkan jalan, penerangan dan yg lainnya," kata Fataroni.

Selain jalan , Fataroni juga berharap agar  di kampung Nelayan Roban Timur dibangun prasarana air bersih,karena selama ini mereka kesulitan untuk memperoleh air bersih.

Para nelayan juga berharap kedepannya dibangun sekolah setingkat SLTP dan SLTA. Pasalnya saat ini baru dibangun Madrasah Ibtidaiah (MI) atau setara SD, sehingga tidak perlu keluar kampung untuk melanjutkan sekolah. Karena mereka harus keluar kampung nelayan hingga 17 KM.  

Setelah deklarasi, Relawan Prabowo turut membantu penebusan ijazah untuk 22 anak-anak nelayan miskin. Hal ini lantaran mereka belum  sanggup menebus ijazah SLTP dan SLTA. Selain itu turut diberikan pula bantuan laptop bagi pelajar di MI setempat. (nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: