Penuh Tangis, Kisah Nyata Ibu Ustaz Adi Hidayat, Sehari Hanya Sekali Makan Nasi dan Berpakaian Gembel

Penuh Tangis, Kisah Nyata Ibu Ustaz Adi Hidayat, Sehari Hanya Sekali Makan Nasi dan Berpakaian Gembel

Penuh Tangis, Kisah Nyata Ibu Ustaz Adi Hidayat, Sehari Hanya Sekali Makan Nasi dan Berpakaian Gembel-Tangkap layar -YouTube Adi Hidayat official

RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Penuh tangis, kisah nyata dari ibu Ustaz Adi Hidayat yang sehari hanya makan nasi sekali dan berpakaian layaknya gembel karena semua pakaiannya sudah dijual.

Kisah sedih ini diceritakan oleh Ustaz Adi Hidayat dalam sebuah kajian bersama yang juga dihadiri oleh Ustaz Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym.

Ustaz Adi Hidayat menceritakan pengalaman hidup di masa kecilnya. Perjalanan hidup yang tidak mudah dan penuh perjuangan.

BACA JUGA:Info Langsung Teko Pusat! Resep Bebas dari Kesusahan Hidup Gus Iqdam Berikan Wejangan Amalan Wajib Ini

BACA JUGA:Bikin Saldo Jadi Unlimited, Gus Iqdam Bongkar Amalan Ampuh di Jumat Terakhir Bulan Rajab, Catat Tanggalnya!

"Suatu hari saat saya pulang libur dari pondok pesantren, saya pulang ke rumah mendapati ibu sedang menjemur pakaian, saya sangat kaget melihat ibu memakai pakaian yang tidak layak, kayak pakaian gembel, saya sangat sedih," cerita Ustaz Adi Hidayat.

Ustaz Adi Hidayat melanjutkan, saat masuk ke rumah langsung menuju ke kamar, dibukalah lemari ternyata tak ada satupun pakaian ibu di dalam lemari.

Kemudian Ustaz Adi Hidayat menemui kakaknya yang sedang menyiapkan makanan untuk makan siang.

"Dimana pakaian ibu saya? Kenapa di lemari tidak ada?" tanya Ustaz Adi Hidayat kepada kakaknya.

BACA JUGA:Rezeki Suami Seret, Bolehkah Istri Bantu Mencari Nafkah? Ustaz Adi Hidayat: Gaji Istri Tak Bisa Disebut Nafkah

BACA JUGA:Cara Mengatasi Suami Yang Hobi Marah, Ustaz Adi Hidayat: Istri Harus Paham Rumus Ini

Kakaknya menangis yang berkata bahwa sejak ayah meninggal, semua perhiasan dan pakaian ibu dijual untuk pendidikan di pondok pesantren.

Yang dengan itu, ibu bisa selalu memberikan bekal terbaik untuk dibawa ke pondok pesantren, supaya tidak merasakan kekurangan sedikitpun.

Ibu tiap hari mengajar dalam kondisi lapar. Pagi hari hanya makan 1 buah pisang dan 1 gelas kopi untuk mengganjal perut. Sedangkan makan nasi hanya sekali saat malamnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: