Kontes Masak Antar Kelas, Tanamkan Jiwa Kewirausahaan
*SMA Islam Pekalongan
KOTA - Dalam rangka menanamkan jiwa kewirausahaan pada siswa, SMA Islam Pekalongan menggelar kontes memasak antar kelas sebagai rangkain kegiatan class meeting yang rutin dilaksanakan usai ujian semester di halaman sekolah, Sabtu (14/12).
Kepala SMA Islam Pekalongan, Eko Lustjianto, menuturkan pelaksanaan class meeting tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Karena kesempatan kali ini juga dipergunakan sebagai projek penilaian beberapa mata pelajaran.
"Lomba memasak ini tidak hanya sekadar enak-enakan dalam memasak. Namun juga mereka harus memikirkan bagaimana memasarkan produk masak mereka kepada masyarakat yang memiliki nilai jual, selain itu lomba ini juga menjadi projek pengambilan nilai beberapa mata pelajaran seperti ekonomi, kewirausahaan, seni rupa, sejarah dan bahasa Indoensia," ungkap Eko, sapaan akrabnya.
Lanjutnya, dengan konsep sedemikian rupa, kegiatan Class meeting ini bertujuan untuk mempersiapkan generasi emas masa depan yang tidak hanya pandai dalam bidang akademik yang berakhlakul karimah, namun juga memiliki jiwa wirausaha yang siap bersaing di tengah masyarakat.
"Targetnya, kita ingin anak-anak SMA Islam Pekalongan setelah mereka lulus bisa memiliki jiwa wirausaha yang mampu membuka lapangan pekerjaan orang lain. Meskipun disiplin ilmu mereka lain-lain ada guru, dokter dan sebagainya," ucapnya.
Target tersebut menurutnya tidak hanya sekedar target tanpa rencana, karena sekolah sudah mulai melaksanakan hal tersebut guna menanamkan nilai kewirausahaan bagi para siswa.
"Kita sudah mulai menerapkan, setiap mata pelajaran selalu kita sisipkan nilai-nilai kewirausahaan sebagai pendukung dan hari ini kita juga mengundang alumni yang sudah menjadi pengusaha untuk memberikan motivasi kepada siswa," terang Eko.
Disamping itu, Salah satu pengurus Yayasan Bidang Pendidikan Ahmad Ilyas menambahkan tentang apresiasinya kepada SMA Islam Pekalongan dengan terobosan terbaru yang dilakukan. Karena hal tersebut sesuai dengan visi kepengurusan baru yayasan.
"Karena kita tahu bahwa pendidikan ini dinamis, kita saat ini berhadapan dengan generasi milenial yang sangat selektif dan pemilih. Maka kita harus menjawab itu dengan terobosan-terobosan yang sesuai," tandas Ilyas. Oleh karenanya, kompetensi lain juga harus dimiliki anak-anak untuk beradaptasi di masyarakat semakin berkembang. (mal)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: