Kota Pekalongan Naik ke Level 3
*) Capaian Vaksinasi Lansia di Bawah 40%
KOTA - Kota Pekalongan kembali naik ke level 3 dalam penerapan PPKM kali ini, setelah sebelumnya berada di level 2. Hal ini disebabkan bukan karena naiknya angka kasus Covid-19, melainkan karena capaian vaksinasi Covid-19 dosis 1 untuk lanjut usia (lansia) belum mencapai target 40%.
Naiknya level PPKM ini sebagaimana disebutkan dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 47 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4, Level 3, Level 2, dan Level 1 Covid-19 di Jawa dan Bali yang ditandatangani Mendagri pada 4 Oktober kemarin.
Dalam Inmendagri disebutkan bahwa kabupaten/kota agar bisa bertahan di level 2 harus mencapai target total capaian vaksinasi dosis 1 minimal 50% dan vaksinasi dosis 1 untuk lansia minimal 40%. Kemudian, untuk bisa turun ke level 1, maka total capaian vaksinasi dosis 1 minimal 70% dan vaksinasi dosis 1 untuk lansia minimal 60%.
Sampai dengan Senin (5/10/2021), Kemenkes menyebutkan bahwa total cakupan vaksinasi dosis 1 di Kota Pekalongan mencapai 54,15%, dengan jumlah warga yang sudah divaksin dosis 1 sebanyak 129.103 orang. Sedangkan cakupan vaksinasi dosis 1 untuk lansia baru mencapai 32,99%, dengan jumlah lansia yang sudah divaksin dosis 1 sebanyak 8.039 orang. Sementara, total cakupan vaksinasi dosis 2 baru 29,51%, dengan jumlah orang yang divaksin sebanyak 70.344 orang.
Jika melihat data asesmen kesehatan berdasar situasi Covid-19 di Kota Pekalongan per 3 Oktober 2021, kasus Covid-19 di kota batik sudah di tingkat 1. Itu lantaran untuk transmisi komunitas yang didasarkan pada kasus konfirmasi, rawat inap RS, dan kematian berada di tingkat 1. Bahkan dalam beberapa pekan terakhir angka kematian akibat Covid-19 di Kota Pekalongan sudah nol kasus.
Demikian pula dari sisi kapasitas respon, hasil asesmen Kota Pekalongan di tiga variabel semuanya masuk kategori memadai. Pertama, untuk testing, positivity rate sudah 0%. Laku untuk tracing, sudah memadai. Begitupun dengan treatment, sudah memadai, dengan angka BOR 0,80%.
Data Dinkes Kota Pekalongan, sampai Senin (5/10/2021), jumlah total kasus terkonfirmasi sebanyak 5.625 kasus, dengan kasus aktif tinggal 2 kasus. Sedangkan jumlah kasus yang sembuh sebanyak 5.303, dan meninggal 320.
Wali Kota Pekalongan, H Achmad Afzan Arslan Djunaid, mengakui kalau capaian vaksinasi Covid-19 untuk lansia di Kota Pekalongan masih rendah. Bahkan termasuk yang paling rendah dibandingkan kota lain di Jawa Tengah.
"Makanya ini masih kita genjot terus. Kemarin kita sudah melakukan berbagai cara untuk percepatan vaksinasi lansia, tetapi belum berhasil. Ini kita sudah keliling ke kelurahan-kelurahan untuk vaksinasi. Nantinya juga akan door to door. Tinggal nanti nakesnya siap tidak untuk tenaganya," katanya.
Wali kota mengungkapkan, berbagai kendala dalam pelaksanaan vaksinasi untuk lansia diantaranya masih adanya kekhawatiran dari keluarga akan efek sampingi vaksinasi terhadap anggota keluarganya yang lansia. Padahal menurut Wali Kota kekhawatiran tersebut tidak perlu karena vaksinasi Covid-19 aman. "Sampai sekarang sebenarnya di Kota Pekalongan tidak ada atau tidak ditemukan masalah pada lansia yang sudah divaksin," imbuhnya.
Vaksinasi terhadap lansia sangat penting, lantaran lansia termasuk golongan rentan apabila tertular Covid-19. Dengan vaksinasi, harapannya bisa mencegah timbulnya gejala parah bagi mereka apabila terkena Covid-19.
Lebih lanjut, dirinya juga berpesan kepada seluruh masyarakat untuk tidak lengah dan tidak euforia, meskipun kasus Covid-19 di Kota Pekalongan sudah kondusif. Disiplin protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan, terutama disiplin memakai masker, agar angka kasus Covid-19 tidak kembali naik.
"Mari bersama-sama kita jaga agar kondisi yang sudah baik ini tetap terjaga, ekonomi bisa kembali bangkit. Patuh protokol kesehatan, selalu memakai masker dalam berbagai aktivitas agar tidak terjadi lagi lonjakan kasus Covid-19. Yang belum vaksin segera vaksin. Yang sudah divaksin pun harus tetap patuh protokol kesehatan," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: