Cara Menjalani Hidup dengan Tenang dan Bahagia Ala Stoik, Mudah Diterapkan Kok!

RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID – Cara menjalani hidup dengan tenang dan bahagia ala stoik bisa dilakukan dengan menerapkan 3 hal yang dijabarkan dalam artikel ini.

Hidup tenang dan bahagia adalah pilihan. Itulah cara berpikir kebanyakan orang yang bijak bestari. Salah satu para bijak bestari yang memiliki pemikiran keren di tengah-tengah hiruk-pikuk masa kini adalah para stoik. 

Stoik merupakan sebutan bagi orang yang memiliki pemahaman stoikisme atau pemahaman agar kita bisa menciptakan kebahagiaan dalam hidup, khususnya kebahagiaan yang datangnya dari diri sendiri. 

Saat ini, kita berada dalam dunia modern yang serba cepat dan canggih. Selain itu, kita juga diminta untuk seirama dengan kecepatan teknologi. 

Oleh karena itu, masyarakat modern kerap terjebak dalam apa-apa yang serba cepat dan instan. Misalnya, ingin cepat sukses, cepat populer, cepat memiliki barang tertentu, dan lain sebagainya. 

Apa-apa yang serba cepat ibarat dua belah mata pisau, bisa menjadi alat yang tepat digunakan, atau malah sebaliknya. 

BACA JUGA:Inilah 3 Kunci Hidup Bahagia Lahir dan Batin Menurut Dr. Fahruddin Faiz, Sudah Kamu Terapkan Belum?

BACA JUGA:Siapa sih yang Nggak Pengen Hidup Bahagia di Dunia Ini? Yuk Intip Apa Arti Bahagia Menurut Islam

Apa-apa yang serba cepat ini sangat bermanfaat untuk keberlangsungan hidup manusia. Akan tetapi, pada saat yang sama, bisa membuat orang-orang mudah stres, bingung, kesepian, bahkan lelah mental. 

Kalau sudah demikian, biasanya orang-orang akan sulit tenang dan bahagia. Padadah, menjalani hidup dengan tenang dan bahagia adalah pilihan.

Selain itu, hidup tenang dan bahagia adalah hak semua orang. Lantas bagaimana caranya? Kita bisa mengintip cara orang-orang stoik yang bisa bahagia dalam kondisi apapun. 

Berikut cara menjalani hidup dengan tenang dan bahagia ala stoik. Mudah diterapkan kok!

1. Para Stoik Belajar Mengendalikan Keinginan atau Nafsu

Cara menjalani hidup dengan tenang dan bahagia ala stoik yang pertama adalah belajar mengendalikan keinginan atau nafsu. 

Sumber: