Awas Demam Berdarah! 23 Kasus DBD di Kabupaten Pekalongan Selama Januari hingga Februari 2024

Awas Demam Berdarah! 23 Kasus DBD di Kabupaten Pekalongan Selama Januari hingga Februari 2024

Petugas melakukan fogging untuk mencegah penyebaran penyakit DBD di Puskesmas Talun.-Hadi Waluyo-

KAJEN,RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Awas demam berdarah mengancam! Sudah ada temuan 23 kasus DBD di Kabupaten Pekalongan selama Januari hingga Februari 2024.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan Setiawan Dwiantoro, Selasa, 27 Februari 2024, mengatakan, selama Januari hingga Februari 2024 ini terdapat 23 kasus demam berdarah. Kasus DBD ini tersebar di beberapa desa di Kecamatan Kedungwuni, Karanganyar, Wonopringgo, Bojong, Kajen dan Talun.

"Kami sudah tindak lanjuti temuan demam berdarah ini. Salah satunya dengan melakukan fogging," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan Setiawan Dwiantoro.

Untuk mencegah kasus demam berdarah dengue (DBD), ia mengajak warga untuk menggalakkan pola hidup sehat, dengan giatkan pembersihan sarang nyamuk (PSN).

"Karena ini memasuki musim hujan, dimana tempat-tempat yang beriko akan jadi tempat perindukan nyamuk, maka perlu untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal, disamping itu perlu digalakkan PSN," pesan dia.

Baca juga:Bhabinkamtibmas Polsek Kedungwuni Bersama Puskesmas Kedungwuni 1 Mendampingi Fogging di Desa Kwayangan

Memasuki musim pancaroba dengan intensitas hujan yang mulai tinggi, warga Kabupaten Pekalongan diminta waspada terhadap bahaya penyakit demam berdarah. Meskipun kasusnya di awal tahun 2024 ini menurun dibandingkan dengan periode bulan Januari – Februari tahun 2023. Selama tahun 2023, kasus DBD terbanyak terjadi di bulan Juni, Juli dan Agustus.

Menurutnya, kegiatan fogging ini dilakukan karena adanya 23 kasus demam berdarah di Kabupaten Pekalongan pada periode bulan Januari hingga Februari 2024 ini.

Dikatakan, fogging ini adalah senjata terakhir. Yang perlu ditekankan adalah melakukan pembersihan sarang nyamuk dengan pembersihan sarang nyamuk (PSN).

"PSN ini adalah senjata pamungkas karena nyamuk-nyamuk yang kecil-kecil belum bisa terbang dan telur nyamuk bisa diberantas,” ujar Wawan.

Selain melaksanakan PSN, pihaknya juga mengimbau warga untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan.

“Terutama bersihkan bak air di kamar mandi, jangan menimbun barang bekas atau sampah plastik maupun kaleng yang dapat menampung air hujan, sehingga tidak dapat digunakan untuk sarang nyamuk,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: