Gas Melon di Batang Langka, Masyarakat Keluhkan Harga LPG 3 Kilogram hingga Rp40 Ribu

Gas Melon di Batang Langka, Masyarakat Keluhkan Harga LPG 3 Kilogram hingga Rp40 Ribu

Distribusi Gas Melon di Batang-IST-IST

BATANG, RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Kelangkaan gas melon atau gas LPG 3 Kilogram dirasakan oleh masyarakat Batang. Tak hanya langka, Banyak masyarakat di beberapa platform mengeluh jika harga gas melon melambung hingga ke harga Rp40 Ribu.

Salah satu yang mengalami hal ini, Likhin (43) seorang warga Kelurahan Kesepuhan di Kabupaten Batang. Bahkan ia sudah mencari gas melon hingga Pekalongan. 

“Saya sudah mencari di 18 pengecer gas melon sama sekali tidak mendapatkan,” keluhnya, Rabu 17 April 2024. 

Di beberapa pengecer yang masih memiliki stok, harga gas melon melonjak jauh di atas harga normal, mencapai Rp 40 ribu. Situasi ini menambah beban bagi warga yang ingin merayakan hari raya dengan tenang.

BACA JUGA:Pasca Cuaca Ekstrem, Pertamina Lakukan Penambahan Stok LPG 3 Kg hingga 394.000 Tabung di Jateng & DIY

Yanti, warga Kelurahan Kauman Batang, juga merasakan dampak kelangkaan ini. “Katanya sih usai libur lebaran pasokan kembali normal. Tapi hingga saat ini, gas melonnya masih langka,” tutur Yanti dengan nada kecewa.

Area Manager Jawa Tengah dan DIY Pertamina, Brasto Galih Nugroho, memberikan penjelasan mengenai situasi ini. Pangkalan, meskipun tidak mensuplai pengecer karena kebijakan minimal 80% ke konsumen akhir, tetap berada dalam koridor yang benar. Warga diimbau untuk mendatangi pangkalan resmi guna mendapatkan LPG 3 kg.

“Pengecer memang bukan jalur resmi. Apalagi di peak season seperti Lebaran, tentunya pangkalan diutamakan menjual ke konsumen akhir,” ujar Brasto saat dihubungi melalui pesan whatsapp. 

Ia menambahkan bahwa sesuai ketentuan dari Kementerian ESDM, minimal 80% penjualan LPG 3 kg di pangkalan harus ke konsumen akhir mulai Maret 2023, naik dari sebelumnya 70%.

BACA JUGA:Gas LPG 3 Kg di Pekalongan Langka, Harga Gas Melon Tembus Rp 40 Ribu

Untuk bulan April 2024 ini, distribusi reguler per bulan untuk LPG 3 kg di Batang adalah 633 ribu tabung, ditambah lagi dengan pasokan sebanyak 23 ribu tabung. 

“Mohon juga tidak panic buying dengan memborong LPG 3 kg. Kami mengimbau warga yang tidak miskin dan bukan usaha mikro untuk tidak membeli LPG 3 kg,” lanjutnya.

Pertamina juga mengajak masyarakat yang mampu untuk tidak membeli LPG subsidi dan beralih ke LPG nonsubsidi. 

“Jika ada tetangga, kerabat, dan teman yang tidak miskin dan bukan usaha mikro, mohon bantuan masyarakat dan pangkalan untuk mengimbau agar membeli LPG nonsubsidi,” tegas Brasto. (nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radar pekalongan