Teman Jalan Pekalongan Ajak Muda Mudi Telusuri Jejak Jalur Kereta Api Stasiun Pekalongan - Stasiun Wonopringgo

Teman Jalan Pekalongan Ajak Muda Mudi Telusuri Jejak Jalur Kereta Api Stasiun Pekalongan - Stasiun Wonopringgo

Titik Stasiun Wonpringgo yang sekarang ini menjadi bagian dari Komplek SDN Wonopringgo 01-Radar Pekalongan/Novia Rochmawati-Radar Pekalongan

 WONOPRINGGO, RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Kecamatan WONOPRINGGO Kabupaten Pekalongan rupanya punya peranan dalam sejarah Bangsa Indonesia di zaman Belanda. Di kala itu,  WONOPRINGGO bahkan memiliki Stasiun yang berada dalam jalur Semarang–Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS).

Oleh karenanya dalam edisi walking tour ini, Teman Jalan Pekalongan mengajak masyarakat untuk menelusuri jejak peninggalan tersebut, Minggu 12 Mei 2024. Dimana penelurusuran dilakukan di sekitaran Asrama 407 Wonopringgo dan Desa Wonopringgo Kecamatan Wonopringgo yang terkenal dengan Kampung Nasi Goreng ini. 

"Dulu, Pekalongan mempunyai jalur kereta api dalam kota yang menghubungkan stasiun Pekalongan-stasiun Wonopringgo. Jalur ini dibuka pada tahun 1916 pada saat zaman Hindia Belanda. Pembangun dan operator jalur ini adalah sebuah perusahaan swasta Hindia Belanda, Semarang–Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS)," ujar Perwakilan Komunitas Teman Jalan Pekalongan, Bayu dan Rizal. 

BACA JUGA:Hore, 5 Kereta Ini Sudah Berhenti di Stasiun Batang

Dijelaskannya, SCS membangun jalur kereta api dengan panjang 373 KM yang menghubungkan Semarang dengan Cirebon hingga ke Kadhipaten di ujung barat. Jalur ini juga melewati kota-kota di sepanjang pantai Utara Jawa kearah barat, seperti Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal dan Brebes. Dahulu stasiun dari jalur ini berada di Jalan Poncol. 

"Sekarang diambil alih oleh PT KAI dan menjadi Stasiun Poncol. Meskipun bernama SCS, kantor pusatnya sendiri berada di Tegal yang oleh masyarakat sekitar lebih dikenal dengan Gedung Birao," imbuhnya. 

Dijelaskannya, disamping membangun jalur utama yang menghubungkan kota-kota di pesisir utara Jawa yang hingga kini masih ada, SCS juga

membangun jalur yang bersifat lintas cabang. Disamping untuk mengangkut orang, jalur ini diprioritaskan untuk mengangkut hasil perkebunan seperti tebu, kopi, teh, karet dan hasil industri olahannya seperti gula dan lateks.

BACA JUGA:Layanan Penumpang Kereta Dialihkan ke Stasiun Semarang Poncol, Imbas Stasiun Semarang Tawang Dikepung Banjir

Ada 2 jalur cabang yang melintasi stasiun besar Pekalongan, yakni jalur Pekalongan-Wonopringgo, dan jalur Pekalongan-Pelabuhan. Jalur KA lintas cabang Pekalongan-Pelabuhan memiliki rute yang berawal dari Stasiun Besar-Kampung Kraton (Cokrah)-Belakang Stadion Hoegeng-gedung bekhar (dulu asrama Polwil)-belakang Kantor Damkar- Pengadilan-WR Supratman dan berakhir di Pelabuhan.


Patok dari PT KAI yang terdapat di depan rumah salah satu warga di Desa Wonopringgo Kecamatan Wonopringgo Pekalongan-Radar Pekalongan/Novia Rochmawati-Radar Pekalongan

Juga ada jalur sebaliknya dari Gudang garam (sekarang perumahan Jatayu Residence) ke Pelabuhan atau ke Stasiun Besar untuk mengangkut garam ke Pelabuhan yang lebih besar di Semarang.

"Sementara itu, jalur KA Pekalongan-Wonopringgo dibangun melalui 2 tahap, yaitu rute Pekalongan-Kedungwuni, dan selanjutnya rute Kedungwuni-Wonopringgo," imbuhnya.

BACA JUGA:Bangun Stasiun Pelabuhan dan Pelabuhan Niaga, KITB Investasikan Anggaran Rp 9 Triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radar pekalongan