Disway award
iklan banner Honda atas

Tanggul-Tanggul di Pesisir Pekalongan Kritis, Air Laut Limpas Tanggul Raksasa

Tanggul-Tanggul di Pesisir Pekalongan Kritis, Air Laut Limpas Tanggul Raksasa

Sekda Kabupaten Pekalongan, M Yulian Akbar.-Hadi Waluyo-

KAJEN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Kondisi tanggul-tanggul di wilayah pesisir Kabupaten Pekalongan mulai kritis. Bahkan, air laut pun mulai limpas di atas tanggul raksasa penahan banjir rob.

Kondisi beberapa tanggul yang memprihatinkan berpotensi menimbulkan banjir di wilayah pesisir, terutama di musim penghujan di akhir tahun 2025 dan awal tahun 2026 nanti.

Sekda Kabupaten Pekalongan, M Yulian Akbar, dikonfirmasi membenarkan ada beberapa titik tanggul di wilayah pesisir yang kondisinya kritis. Bahkan, kata dia, di beberapa titik, air laut limpas di atas tanggul raksasa penahan banjir rob. Meskipun, di titik itu, tanggulnya sudah ditinggikan beberapa kali.

"Penahan rob di wilayah Wonokerto ada yang limpas, padahal BBWS Pemali Juana sudah melakukan penggian beberapa kali," kata Sekda Yulian Akbar, Selasa, 4 November 2025.

Baca juga:Pemkab Pekalongan Miliki UPTD Laboratorium Kesehatan, Siap Layani Pelayanan Medis dan Kesehatan Masyarakat

Tanggul kritis lainnya terdapat di Sungai Kapidodo. Dampaknya, banjir menggenangi wilayah Depok, Blacanan dan sekitarnya.

Tanggul Sungai Sengkarang juga limpas, sehingga berpotensi menyebabkan banjir di daerah Pesanggrahan hingga Pecakaran.

"Tanggul Sungai Bremi dan Meduri di beberapa titik juga limpas ke wilayah pemukiman," ujar dia.

Dikatakan, tanggul raksasa penahan banjir rob yang dibangun pada tahun 2018 saat ini limpas di beberapa titik.

Menurutnya, air laut limpas di atas tanggul ini bisa disebabkan rob yang tinggi dan permukaan tanah di wilayah pesisir yang terus mengalami penurunan.

"Kajian tentang ini sudah dilakukan olah para pakar, termasuk yang dari ITB," ucapnya.

Menurutnya, tanggul raksasa itu merupakan kewenangan pemerintah pusat. Menurutnya, tanggul raksasa itu sudah pernah ditinggikan dua kali di tahun 2022 dan satu kali di tahun 2023. 

"Ada dua jalur yang sudah ditinggikan atau di top up, ada yang 1 meter dan satu lagi 60 centi, namun ternyata saat ini airnya sudah limpas lagi," terang dia.

Pemerintah daerah, kata dia, sudah berkoordinasi dengan BBWS Pemali Juana agar tanggul yang limpas itu bisa ditangani, agar di musim hujan kali ini potensi banjir di pesisir bisa diantisipasi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: