Jejak Sejarah Kecamatan Wonopringgo Pekalongan, Pernah Miliki Pabrik Gula hingga Stasiun

Jejak Sejarah Kecamatan Wonopringgo Pekalongan, Pernah Miliki Pabrik Gula hingga Stasiun

Peninggalan PG Wonopringgo-Radar Pekalongan/Novia Rochmawati-Radar Pekalongan

WONOPRINGGO, RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Dikenal sebagai Kampung Nasi Goreng, Desa WONOPRINGGO Kecamatan WONOPRINGGO Pekalongan rupanya menjadi salah satu wilayah penting dalam sejarah Pekalongan. Lewat Walking Tournya, Teman Jalan Pekalongan mengajak masyarakat untuk menelusuri jejak sejarah tersebut,Minggu 12 Mei 2024. Mulai dari jejak peninggalan Pabrik Gula hingga Stasiun WONOPRINGGO

Pada kesempatan ini, ada beberapa spot peninhgalan yang dikunjungi. Mulai dari Potret Tugu di bekas Area Pabrik Gula (PG) Wonopringgo, Pos Logistik atau Gedung Liun, hingga Titik Stasiun Wonopringgo. 

BACA JUGA:Teman Jalan Pekalongan Ajak Muda Mudi Telusuri Jejak Jalur Kereta Api Stasiun Pekalongan - Stasiun Wonopringgo

"Banyak pabrik gula di daerah Jawa Tengah. Di wilayah Pekalongan sendiri dahulu mempunyai 4 pabrik gula yaitu PG Sragi, PG Tirto, PG Wonopringgo dan PG Kalimatie. Dan sekarang yang masih beroperasi tinggal PG Sragi," terang Perwakilan Komunitas Teman Jalan Pekalongan, Rizal dan Bayu. 

Dijelaskannya,Eks PG Tirto sekarang sudah menjadi perumahan warga di belakang pabrik ban Tirto. Sedangkan Eks PG Wonopringgo sudah menjadi yonif 407 Wonpringggo dan Eks PG Kalimatie jadi area RS Kalisari dan kantor camat Batang.

Pabrik gula Wonopringgo dibangun sekitar tahun 1837-1938, yang merupakan Suikerfabriek (pabrik gula) terbesar di Pekalongan yang memiliki lahan sawah untuk tebu dengan luasan kurang lebih 406-an hektar. Diperkirakan ada sekitar 700 tenaga pribumi yang diikat kontrak tanpa batas waktu yang tegas. 

BACA JUGA:Sukseskan Program Swasembada Pangan, Koramil Wonopringgo Lakukan Penanaman Jagung dan Budidaya Ikan Lele

"Sementara peninggalan bangunan utama PG wonopringgo pada zaman sekarang sudah tidak ada yang tersisa, hanya terdapat peninggalan berupa tugu gerbang dan salah satu pos logistik atau orang sekitar biasa menyebutnya gudang liun," imbuhnya. 

Sedangkan untuk jejak Kawasan perkereta apian, masih ada beberapa penanda atau patok dari PT KAI. Dimana ada beberapa wilayah atau lokasi rumah warga yang masih ada di sekitar tanah milik kereta Api. Sedangkan untuk lokasi Stasiun Wonopringgo sendiri kini sudah beralih fungsi sebagai ruang kelas SDN Wonopringgo 01 Pekalongan. 

"Sementara itu, jalur KA Pekalongan-Wonopringgo dibangun melalui 2 tahap, yaitu rute Pekalongan-Kedungwuni, dan selanjutnya rute Kedungwuni-Wonopringgo," imbuhnya.

Jalur Pekalongan-Kedungwuni sendiri pertama kali dibuka pada 7 Februari 1916. Rute awal dari Stasiun Besar Pekalongan -Tegalrejo - Bumirejo - Buaran - Banyurip -Kertijayan-Paweden-Bligo (belakang Pismatex-Pekajangan-Ambokembang-Paesan utara- Berakhir di Stasiun Kecil yg ada di Gembong selatan (kemungkinan di daerah Papagan dekat Masjid Al Huda). 


Peninggalan PG Wonopringgo-Radar Pekalongan/Novia Rochmawati-Radar Pekalongan

Sedangkan untuk Jalur Kedungwuni-Wonopringgo dibuka pada 1 Desember 1916. Kereta ini diberangkatkan dari Stasiun Kedungwuni melintasi sungai Sengkarang-Kedung Patangewu-Kebon Tengah-Gondang dan berakhir di Stasiun Kecil Wonopringgo.

"Jalur ini disamping mengangkut orang terutama diprioritaskan mengangkut hasil perkebunan dari Kebun Blimbing di daerah Pedawang Karanganyar berupa karet (lateks) dan gula dari Pabrik Gula Wonopringgo," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radar pekalongan