Inilah Balasan untuk Orang-orang yang Suka Membaca dan Meneladani Kisa-kisah Ulama

Membaca teladan para ulama akan membuat kita menjadi terobsesi untuk memiliki akhlak seperti beliau yang teladannya kita tiru.

Oleh sebab itu selain belajar tentang ilmu-ilmu agama, kita juga perlu membaca dan mempelajari bagaimana para ulama berlaku dan bersikap.

BACA JUGA:Habib Ali bin Ahmad Al-Athas Pekalongan: Tokoh Ulama Pendiri Masjid Raudhah di Pekalongan

BACA JUGA:Pendidikan dan Teladan dari KH Syafi'i Pringlangu, Teman Seperjuangan KH Wahid Hasyim Jombang

Hal tersebut ternyata bukan hanya akan membentuk kepribadian kita menjadi lebih baik, namun juga tersirat keberkahan dan keutamaan yang luar biasa. Berikut balasan untuk orang-orang yang suka membaca dan meneladani kisah-kisah ulama.

Dalam kitab Tajul A'ros karya ulama besar, Sayyid Ali bin Husein Al-Athas, terdapat keutamaan luar biasa yang akan didapat oleh siapa saja yang meneladani kisah-kisah ulama tau waliyullah.

Beliau menjelaskan yang kurang lebih berisi, barang siapa yang menulis sejarah waliyullah, maka ia akan dikumpulkan bersamanya di hari kiamat. Dan siapa saja yang menyebut nama wali dalam sejarah tersebut, maka sama saja ia ziarah kepada wali tersebut. Dan barang siapa berziarah ke wali, maka akan diampuni dosa-dosanya jika tidak menyalahi.

BACA JUGA:Kisah Menarik KH Anshor Ziarah ke Makam Dowo Pekalongan, sebuah Makam Wali Keramat di Kelurahan Medono

BACA JUGA:Kisah Teladan KH Ghufron Achid Pekalongan, Kebijaksanaan Tokoh Ulama Alim

Membaca kisah, sejarah, ataupun biografi para beliau juga bertujuan agar teladan-teladan yang pernah ditinggalkan oleh para ulama tidak ditinggalkan dan hilang begitu saja.

Sebab jika teladan-teladan tersebut sudah mulai luntur, akan membuat kepercayaan diri kita pada nilai-nilai keagamaan ikut melentur.

Itulah balasan untuk orang-orang yang suka membaca dan meneladani kisah-kisah ulama. Semoga bermanfaat.(*)

Sumber: