Jenazah di Sungai Sambong Ternyata Korban Tawuran antar Gangster di Batang, 13 Pelaku Dibekuk

Jenazah di Sungai Sambong Ternyata Korban Tawuran antar Gangster di Batang, 13 Pelaku Dibekuk

Wakapolres dan Kasatreskrim Polres Batang menunjukkan senjata tajam yang digunakan anggota Gangster untuk melakukan aksinya.-Dony Widyo -

BATANG, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Penyebab meninggalnya Mohammad Ganesha (18) yang jenazahnya ditemukan mengambang di bawah jembatan Sungai Sambong, akhirnya terjawab. Korban ternyata sempat dianiaya oleh beberapa anggota gangster, hingga akhirnya terjatuh di sungai.

Wakapolres Batang Kompol Hartono mengungkapkan, peristiwa itu sendiri diawali dari aksi saling tantang antara gangster melalui media sosial pada Minggu 16 Juni 2024.

"Akhirnya ada dua kubu yang terdiri dari gabungan berapa gangster sepakat untuk bertemu di wilayah Sambong pada Senin 17 Juni 2024 dini hari dan akan melakukan aksi tawuran," ungkap Kompol Hartono pada konferensi pers di Mapolres Batang, Rabu 25 Juni 2024.

Pada awalnya kedua gangster yaitu GAZA dan gabungan Genk Amerika252, Utara27, Utara28, UtaraOriginal, Kampung benggong , Misteri Kabupaten sepakat untuk melakukan aksi tawuran dengan tangan kosong.

BACA JUGA:Diekskavasi BRIN, Candi Tertua di Jateng Diprediksi Miliki Luasan 8x8 Meter Persegi

BACA JUGA:Innalillahi, Atlet Sepeda Balap Batang Meninggal Usai Latihan Terakhir Persiapan Popda Jateng

Namun ternyata gabungan Genk Amerika252, Utara27, Utara28, UtaraOriginal, Kampung benggong , Misteri Kabupaten yang berjumlah 20-30 orang datang dengan membawa senjata tajam berbagai jenis, mulai dari sabit hingga celurit.

Sedangkan Gank GAZA yang hanya terdiri dari 9 orang hanya berbekal tangan kosong alias tanpa senjata. 

"Korban sendiri berada di kelompok yang tidak membawa senjata tajam. Dan saat melihat lawannya membawa senjata, mereka langsung kabur menyelematkan diri," jelas Wakapolres didampingi Kasat Reskrim AKP Imam Muhtadi.

Naas, bagi koran dan kedua temannya. Korban yang tidak sempat lagi, sempat mendapat penganiayaan dari beberapa pelaku, dan mengalami sejumlah luka, termasuk di bagian belakang kepala yang terkena hantaman benda tumpul.

"Korban sendiri akhirnya terjatuh ke sungai, dan jenazahnya sendiri ditemukan oleh warga tiga hari kemudian dalam posisi mengambang di sungai," lanjut Kompol Hartono.

Selain korban meninggal, ada dua rekan korban yang juga mengalami luka pada bagian kaki akibat terkena ujung celurit salah satu pelaku. Sedangkan satu korban lainnya beberapa jarinya terpotong akibat tebasan senjata tajam.

"Untuk korban luka sendiri sebenarnya sempat kabur, namun mereka terkejar oleh kubu lawannya, hingga akhirnya terkena senjata tajam. Bahkan satu diantaranya sempat loncat ke sungai untuk menyelematkan diri, dan dia terjatuh di atas tumpukan sampah, bukan ke aliran sungainya," terang Hartono.

Berdasarkan hasil penyelidikan tersebut, tim Abirawa Polres Batang akhirnya menangkap 13 orang pelaku penganiayaan. Terdiri dari 8 dewasa, dan 5 anak-anak, termasuk diantaranya masih berstatus pelajar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: