Diekskavasi BRIN, Candi Tertua di Jateng Diprediksi Miliki Luasan 8x8 Meter Persegi

Diekskavasi BRIN, Candi Tertua di Jateng Diprediksi Miliki Luasan 8x8 Meter Persegi

Proses ekskavasi Candi Bata di Kawasan Industri Terpadu Batang, Selasa 25 Juni 2024. -Radar Pekalongan/Novia Rochmawati-

BATANG, RADAR PEKALONGAN - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah melakukan ekskavasi di Candi Bata yang berada di area Kawasan Industri Terpadu BATANG (KITB) sejak 21 Juni 2024. Candi tertua di Jawa Tengah ini diprediksi memiliki luasan sekitar 8x8 meter persegi. 

Hal ini seperti disampaikan arkeolog dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Agustijanto Indradjaja saat proses ekskavasi, Selasa 25 Juni 2024. 

"Tersisa bagus, tereservasi. (Hanya tersisa) bagian kaki, sekitar 33 persen. Badan dan atap hilang. Ini kan bata beda dengan batu kan, kalau roboh hancur," jelasnya. 

Selain BRIN, ekskavasi ini turut didukung tim akademisi dari Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Ikatan Arkeologi Indonesia, Museum Cagar dan budaya serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang. 

BACA JUGA:BRIN Bakal Ekskavasi 'Candi Tertua di Jateng' di Area KIT Batang Bulan Juni Ini

Ia menjelaskan, proses ekskavasi terakhir pada 2019 lalu. Sebelumnya, BRIN juga telah melakukan survey di pantai utara Batang sejak 2012. Lalu pada 2014-2015 pihaknya hendak ekskavasi di sekitar situs Bale Kambang dari abad ke-9, yang berjarak sekitar 30 meter dari Candi Bata. Temuan arca di Balekambang adalah situs Durga dari Hindu dan Arca Sri Vashudara dari Budha.


Proses ekskavasi Candi Bata di Kawasan Industri Terpadu Batang, Selasa 25 Juni 2024. -Radar Pekalongan/Novia Rochmawati-

Agus menyebut pihaknya tidak bisa melakukan survey saat itu karena masih berupa hutan karet. Lalu pada 2019 pohon karet dibuka. 

BACA JUGA:Candi di Petungkriyono Pekalongan dan Beberapa Peninggalan dari Masa Mataram Kuno

"Lalu kami ekskavasi 2019, hasilnya kami laporkan ke pemkab Batang, untuk bisa membuka candi ini sehingga nanti bisa dinikmati. Namun saat itu kami belum sempat melakukan survey area di sekitar candi, untuk tahun ini karena kebutuhan delineasi kita melakukan survey," ucapnya.

Hasil survey area, pihaknya menemukan indikasi tinggalan arkeologi lain yaitu struktur bangunan di bagian bukit. Kemudian juga ada temuan tembikar hingga keramik.

"Jadi memang yang jelas ini bangunan pemujaan, tapi apakah ini Budha atau Hindu kita belum bisa memastikan, karena emang belum ada indikasi apa apa. Karena biasanya kalau seperti ini hampir sama, kecuali kita tinggal lihat ada sisa arcanya atau inskripsi itu, baru kita bisa pastikan, sampai saat ini kita belum bisa menemukan," jelasnya.

Pihaknya menduga bahwa candi itu berasal pada zaman kerajaan sebelum Mataram Kuno yang baru ada pada abad ke 8. Berdasarkan sumber tertulis, ada satu kerajaan di sekitar abad 7 yaitu kerjaan Holing atau Kalingga.

BACA JUGA:Situs Arkeologi Pekalongan: Candi Bagol di Kecamatan Doro yang Dibangun di Atas Punden Berundak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radar pekalongan