1000 Pelajar dan Mahasiswa Ramaikan Gerakan Ayo Membaca
KOTA - Seribu pelajar dari tingkat SD hingga para mahasiswa dari Perguruan Tinggi mengikuti Gerakan Ayo Membaca yang diselenggarakan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) setempat di Lapangan Jetayu, Kamis (26/9).
Kegiatan itu dimaksudkan untuk mengajak masyarakat membudayakan membaca buku.
Sejak pagi, para pelajar dengan didampingi para guru berbondong-bondong membawa buku yang nantinya akan dibaca secara serentak selama 15 menit.
Mereka sangat antusias mengikuti serangkaian Gerakan Ayo Membaca yang juga diisi oleh berbagai perlombaan. Di antaranya lomba tebak kata tingkat SD/MI, lomba rangking 1 kategori SLTP dan SLTA sederajat, lomba install dan ulasan i.pekalongankota untuk mahasiswa dan umum, workshop motivasi membaca untuk mahasiswa, umum, dan pengelola perpustakaan maupun pembagian doorprize menarik.
Walikota Pekalongan, HM Saelany Machfudz SE didampingi Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Hj Khusnul Khotimah yang turut hadir membuka kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan Gerakan Ayo Membaca dalam rangka menumbuhkan semangat minat dan budaya masyarakat khususnya para pelajar. Pasalnya, Menurut Saelany, anak-anak saat ini lebih sibuk dengan gadgetnya dibandingkan membiasakan mengisi waktu luang dengan membaca.
"Membaca buku merupakan faktor yang sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, kita dapat memperoleh ilmu pengetahuan bahkan merubah dan memperkaya sikap dalam memandang kehidupan, bisa melintas ruang dan waktu, merasakan pengalaman intelektual tanpa melakukan perjalanan fisik. Generasi yang maju adalah ketika masyarakatnya mencintai buku dan menjadikan membaca sebagai kegiatan sehari-hari sehingga akan tercipta masyarakat yang cerdas dan berbudaya," ungkap Saelany.
Diterangkan Saelany, membaca adalah pangkal pandai, dan sejatinya para pendiri bangsa Indonesia adalah orang-orang yang suka dan gemar membaca. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI telah mencanangkan Kebiasaan Membaca kepada siswa untuk membaca, 15 menit sebelum pelajaran dimulai, bacaan apa saja selama itu bersifat mendidik. Hal Ini dilakukan untuk membiasakan siswa gemar membaca.
Kepala Dinarpus Kota Pekalongan, Kustiati Sri Mulyani SH menjelaskan, Gerakan Ayo Membaca di Kota Pekalongan telah dicanangkan sejak tahun 2014 . Mengutip data UNESCO, budaya membaca Masyarakat Indonesia dinilai masih cukup rendah, yakni masih 1/1000. Artinya, dari seribu orang Indonesia hanya satu orang yang rajin membaca.
Sedangkan, hasil kajian dari Perpustakaan Nasional RI tahun 2015 menunjukkan durasi membaca hanya 63% yaitu 0-2 jam per harinya. Melihat kondisi tersebut, Dinarpus akan terus mendorong masyarakat Kota Pekalongan untuk terus meningkatkan membaca buku sebagai suatu kebiasaan positif yang barus terus dilakukan.
"Gerakan Ayo Membaca di tahun 2019 dengan mengusung tema 'Kota Batik Membaca Menuju Generasi Unggul' ini telah memasuki tahun kelima dimana Gerakan ini bertujuan untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat terutama anak-anak untuk gemar membaca," tegas Tia. (dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: