Mahasiswa KKN UIN Gus Dur di Desa Sumurjomblangbogo Ajarkan Buat MPASI untuk Cegah Stunting

Mahasiswa KKN UIN Gus Dur di Desa Sumurjomblangbogo Ajarkan Buat MPASI untuk Cegah Stunting

Mahasiswa KKN UIN Gud Dur dan Duta Genre Jateng M Bilal melatih ibu-ibu di Desa Sumurjomblangbogo buat MPASI untuk cegah stunting.-Hadi Waluyo-

KAJEN,RADARPEKALONGAN.CO.ID - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 84 UIN KH Abdurrahman Wahid (UIN Gus Dur) Pekalongan kembali menunjukkan peran aktifnya dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Mahasiswa KKN ini gencar melakukan berbagai upaya untuk mencegah stunting di desa wilayah kerja KKN.

Mahasiswa KKN 59 kelompok 84 menggelar kegiatan sosialisasi pencegahan stunting dan demonstrasi pembuatan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) di Dusun Sumurwatu Barat, Desa Sumurjomblangbogo, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, baru-baru ini.

Sosialisasi ini dimulai pukul 09.00 WIB. Dihadiri oleh ibu-ibu yang memiliki balita dari warga setempat. Dalam kegiatan ini, KKN kelompok 84 mengundang Duta Generasi Berencana (GenRe) Jawa Tengah, Muhammad Bilal, sebagai pemateri utama. 

Bilal, yang juga merupakan mahasiswa KKN Kelompok 84, membagikan pengetahuan mengenai pentingnya pencegahan stunting melalui pola asuh yang baik dan pemberian gizi yang tepat pada anak-anak.

Bilal menjelaskan, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada periode 1.000 hari pertama kehidupan. 

Baca juga:Mahasiswa KKN UIN Gus Dur Sosialisasi Kekerasan Seksual dan Gizi Anemia di Desa Sumurjomblangbogo

"Stunting bukan hanya masalah tinggi badan yang tidak optimal, tetapi juga berdampak pada perkembangan otak anak yang bisa memengaruhi kemampuan belajar di masa depan. Oleh karena itu, penting bagi para orang tua untuk memastikan asupan gizi anak-anak mereka tercukupi dengan baik," tandasnya. 

Selain sosialisasi pencegahan stunting, kegiatan ini juga diisi dengan demonstrasi pembuatan MPASI yang praktis dan bergizi. MPASI yang diperkenalkan adalah bubur nasi dengan campuran wortel, ayam, dan santan. 

Bahan-bahan ini dipilih karena mudah didapatkan serta mengandung nutrisi penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan balita. Proses pembuatan MPASI yang sederhana namun bergizi ini dipraktikkan langsung oleh Bilal di hadapan para ibu-ibu peserta.

"MPASI yang kami demonstrasikan hari ini tidak hanya lezat, tetapi juga mengandung karbohidrat, protein, dan lemak sehat yang penting untuk pertumbuhan anak. Kami berharap para ibu bisa mempraktikkannya di rumah untuk memastikan anak-anaknya mendapatkan asupan gizi yang cukup," kata dia.

Kegiatan ini disambut antusias oleh para ibu-ibu yang hadir. Mereka mengaku mendapat banyak pengetahuan baru tentang cara mencegah stunting dan membuat MPASI yang baik.

Kegiatan sosialisasi pencegahan stunting dan pembuatan MPASI ini merupakan bagian dari program kerja KKN Kelompok 84 yang berfokus pada peningkatan kesehatan masyarakat desa, khususnya balita. 

Program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam menurunkan angka stunting di Desa Sumurjomblangbogo, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi yang cukup dan seimbang bagi anak-anak mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: