Antisipasi Serangan Hama Wereng Kian Meluas, Ini Langkah DKPP Kabupaten Pekalongan

Antisipasi Serangan Hama Wereng Kian Meluas, Ini Langkah DKPP Kabupaten Pekalongan

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pekalongan laksanakan gerakan pengendalian (gerdal) massal hama wereng di Desa Kulu, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan.-Hadi Waluyo-

KAJEN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Guna antisipasi serangan hama wereng agar tidak kian meluas, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pekalongan laksanakan gerakan pengendalian (gerdal) massal hama wereng di Desa Kulu, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan

Petugas penyuluh pertanian DKPP Kabupaten Pekalongan menggerakkan puluhan petani di Desa Kulu untuk melakukan penyemprotan pestisida secara bersama-sama di hamparan area persawahan seluas 20 hektar di desa itu.

Pasalnya, beberapa hamparan sawah di desa tersebut mulai terserang hama wereng. Jika tidak dikendalikan dengan baik, potensi serangan wereng bisa meluas dan berpotensi mengakibatkan tanaman padi bisa gagal panen.

"Ini dalam rangka gerdal, gerakan pengendalian massal hama wereng di Desa Kulu, Kecamatan Karanganyar," kata Koordinator penyuluh pertanian dari DKPP Kabupaten Pekalongan, Imam Radius, Kamis, 29 Agustus 2024.

Dikatakan, tingkat serangan hama wereng di Desa Kulu memang belum mengganas. Namun, jika serangan itu diabaikan bisa kian meluas dan membahayakan pertumbuhan tanaman padi. Oleh karena itu, serangan hama wereng harus bisa dikendalikan sejak dini.

Baca juga:Petani Padi di Desa Kulu Pekalongan Keluhkan Serangan Wereng, Dua Kali Semprot Tak Mempan

"Gerdal ini sebagai langkah antisipasi serangan hama wereng di hamparan sawah seluas 20 hektar. Kita antisipasi dengan gerakan massal pengendalian hama wereng seperti ini," tandas dia.

Diakuinya, untuk serangan hama wereng biasanya marak saat musim kemarau, karena cuaca panas dengan kondisi lahan basah, sehingga kelembabannya tinggi. "Itu memicu perkembangan hama wereng," kata dia. 

Menurutnya, pengendalian hama wereng efektifnya dilakukan secara serentak oleh petani. Dalam satu hamparan persawahan, penyemprotannya bareng-bareng.

"Ini biar rata. Kalau pribadi-pribadi ndak papa yang penting berkesinambungan dengan pengamatan yang rutin," ujarnya.

Ia menegaskan, petani setiap hari wajib melakukan pengamatan tanaman padinya. "Hama yang muncul itu apa, apakah wereng, penggerek batang, dan sebagainya. Baru kita aplikasi penyemrotan sesuai dengan hama tersebut," tegas dia.

Untuk hama wereng, lanjut dia, di sekitar tanaman padi terdapat kutu-kutu. Kutu itu bisa wereng hijau atau wereng coklat.

"Setelah kita amati baru dilakukan tindakan penyemprotan. Penyemrotan itu ada ambang batas untuk penyemprotan. Jika werengnya satu dua ya belum perlu," tandasnya. 

Ia pun menekannya pentingnya menggunakan dosis pestisida secara tepat. Sebab, jika dosisnya berlebihan justru bisa menimbulkan resistensi (kekebalan) terhadap hama tersebut. "Disemprot nanti ndak mempan," ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: