Ada Stand Up Comedy versi Jawa hingga Lomba Lainnya, FTBI Ajak Pelajar SD di Batang Lestarikan Bahasa Jawa

Ada Stand Up Comedy versi Jawa hingga Lomba Lainnya, FTBI Ajak Pelajar SD di Batang Lestarikan Bahasa Jawa

Ada Stand Up Comedy versi Jawa hingga Lomba Lainnya, FTBI Ajak Pelajar SD Kecamatan Batang Lestarikan Bahasa Jawa-Radar Pekalongan/Novia Rochmawati-

BATANG, RADAR PEKALONGAN - Tak sekadar fasih berbahasa Jawa, puluhan pelajar tampak terampil menyajikan dagelan atau lelucon berbahasa jawa. Rupanya mereka tengah mengikuti lomba Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) dengan cabang lomba, Ndagel Ijen atau bisa disebut Stand Up Comedy versi Jawa yang digelar di komplek SDN Karangasem BATANG

Ndagel Ijen sendiri menjadi cabang lomba baru yang dilaksanakan dalam FTBI tahun 2024 ini. Selain itu ada beberapa lomba lainnya, seperti lomba Cerkak, geguritan, mendongeng, macapat, aksara Jawa, dan lainnya.

"Ada tujuh kategori lomba yang dipertandingkan. Salah satu yang unik dan baru pertama dilombakan adalah stand up comedy bahasa Jawa (Ndagel Ijen). Kalau di istilah televisi itu stand up comedy," terang M Syarifudin, ketua panitia FTBI kecamatan Batang, M Syarifuddin saat diwawancarai Selasa 3 September 2024.

Ia menjelaskan, lewat lomba Ndagel Ijen, keberanian siswa pun bisa menghibur audiens yang ada. Ia pun berharap, ketangkasan berkomunikasi para siswa bisa diasah melalui kegiatan tersebut. 

"Ndagel ijen itu biar anak-anak bisa berkomunikasi, kemudian bisa bercerita, bisa menyampaikan sesuatu yang menarik pada audiens," imbuhnya.

Tema khusus yang diangkat adalah tema kekinian dalam kehidupan anak-anak zaman sekarang. Semakin banyak anak bisa membuat ketawa, semakin tinggi nilai yang diberikan oleh para juri.

"Lomba FTBI tingkat Kecamatan Batang ini diikuti 60 sekolah se kecamatan Batang. Total ada sekitar 400 siswa yang mengikuti lomba kali ini. Lomba ini dilaksanakan berjenjang, dari tingkat kecamatan, kabupaten, hingga provinsi," ucapnya.

Pihaknya berharap nantinya muncul perwakilan dari Kecamatan yang berprestasi, tak hanya di tingkat Kabupaten tetapi juga provinsi, hingga nasional. Lebih dari itu pihaknya berharap anak-anak atau pelajar Batang bisa semakin terbiasa menggunakan dan mencintai bahasa Jawa. 

Salah satu peserta, Akilah Milly Nur Prasetya, siswa kelas 6, SD Proyonanggan 5 menyebutkan, ia tidak malu sama sekali saat Ndagel ijen di depan. Ia sudah berlatih khusus untuk mengikuti lomba ini. Cara belajarnya dengan memahami cerita dalam bahasa Jawa. Juga belajar lewat YouTube. 

"Ceritanya tentang kehidupan lucu saat sekolah. Latihannya 2 mingguan, cerita lucu-lucu," Pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: