3 Tradisi Rabu Wekasan di Pekalongan yang Memiliki Makna Menolak Bala dan Mempererat Silaturahmi!
tradisi Rabu Wekasan di Pekalongan-ilustrasi udik-udikan yang menjadi salah satu tradisi Rabu Wekasan di Pekalongan-instagram
Biasanya pemberitahuan bahwa adanya udik-udikan ini disampaikan dari mulut ke mulut. Namun, di Pekalongan sendiri banyak warga yang sudah tahu bahwa hari Rabu di Rebo Wekasan ini banyak orang yang melakukan udik-udikan.
BACA JUGA:Tingkatkan Skill, Pemkot Pekalongan Ajak Puluhan Warga Ikuti Pelatihan Kriya Rajut
BACA JUGA:Puluhan Produk Lokal UMKM Hadir Ramaiakan Pameran Bazar Pekalongan Raya
Sehingga kedatangan tamu tak diundang menjadi hal yang lumrah terjadi. Justru akan semakin meramaikan udik-udikan.
Menghaburkan uang di sini bukan berarti negatif ya, tapi juga secara tidak langsung memberikan sedekah terhadap sesama.
Udik-udikan ini biasanya berisi beras kuning, uang receh atau logam Rp500 dan Rp1000, uang kertas, hingga doorprize menarik.
Meskipun udik-udikan ini tidak hanya di Pekalongan saja, namun tradisi udik-udikan di Rebo Wekasan berupa menghaburkan uang di Pekalongan ini menjadi salah satu tradisi unik di Pekalongan.
Sebab, biasanya di tempat atau daerah lain, udik-udikan ini dilaksanakan ketika seseorang tersebut memiliki hajat seperti pernikahan, kelahiran anak, hingga dundunan atau turun tanah.
Itulah beberapa tradisi Rabu Wekasan di Pekalongan yang dapat kalian ketahui. Dari sini dapat disimpulkan selain menolak bala, dengan kehadiran tradisi ini juga bisa mempererat silaturahmi antar tetangga sehingga bisa saling mengenal dan menyayangi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: