Debat Paslon Perdana Ricuh, Bawaslu Batang Kaji Debat Kedua Digelar di Luar Daerah

Debat Paslon Perdana Ricuh, Bawaslu Batang Kaji Debat Kedua Digelar di Luar Daerah

Ketua Bawaslu Batang - Mahbrur-Radar Pekalongan/Novia Rochmawati-

BATANG, RADAR PEKALONGAN - Debat perdana Pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati 2024 berakhir ricuh. Hal tersebut turut mendapat perhatian dari Bawaslu Kabupaten BATANG. Termasuk terkait jumlah pendukung yang terlalu banyak, yel-yel, hingga pemindahan lokasi debat. 

"Masih kita kaji terkait itu (pemindahan lokasi debat di luar daerah, Red.)," tegas Ketua Bawaslu Kabupaten Batang, Mahbrur.

Pemindahan lokasi debat ke daerah lain menjadi salah satu opsi jika kondusifitas tidak bisa terjamin. Apalagi pada debat perdana itu insiden di akhir debat mencoreng penyelenggaraan debat. Suasana yang terus memanas tidak teredam sampai gesekan, adu mulut, hingga aksi saling dorong terjadi. 

BACA JUGA:Antrean Penuh, Ribuan Pencari Kerja Serbu Jobfair Kolaborasi 4 SMK di Batang

"Debat itu adu visi misi, bukan adu yel-yel. Itu yang penting," imbuhnya.

Menurutnya, salah satu pemicu keributan adalah saling saut yel-yel yang tidak terelakkan. Padahal pihaknya telah mengingatkan moderator untuk menjaga situasi kondusif di dalam ruangan. Hal ini karena saling saut yel-yel terus memanaskan suasana debat, apalagi isu-isu sensitif terus diteriakkan.

Pihaknya juga mengingatkan bahwa seharusnya seruan yel-yel yang dilakukan saat jeda debat dilakukan secara bergantian. Tidak saling saut antar pendukung yang berseberangan.

BACA JUGA:Makin Dipercaya Masyarakat, Bulan Dana PMI Batang 2024 Terkumpul Melebihi Target hingga Rp1,77 Miliar

"Bawaslu sudah beberapa kali mengingatkan moderator, kunci di debat itu yang mengatur ritme dan manajemennya adalah moderator. Jadi ketika itu tidak dilakukan ketegasan sehingga bisa berpotensi seperti yang kemarin terjadi itu," terangnya.

Selain itu, karena kericuhan yang terjadi, jumlah audiens juga menjadi sorotan. Jumlah tersebut dinilai cukup banyak dan perlu mendapatkan evaluasi untuk menekan potensi kericuhan.

"Makanya salah satu yang kita evaluasi adalah jumlah audiens-nya. Kalau kemarin 100, paling tidak harus diperkecil lagi khusus untuk tim pemenangannya," pungkasnya. (nov) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: