Visi Pemimpin yang Mendengar: Ketika Program Kesehatan Menyentuh Akar Rumput

Visi Pemimpin yang Mendengar: Ketika Program Kesehatan Menyentuh Akar Rumput

Calon bupati M Faiz Kurniawan berfoto dengan keluarga peserta khitanan massal.-istimewa -

BATANG - Di tengah hiruk pikuk politik yang sering diwarnai isu-isu negatif, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati BATANG nomor urut 02, M. Faiz Kurniawan dan Suyono, memilih jalur berbeda. 

Mereka menerjemahkan visi misi dalam bentuk aksi nyata melalui program uji coba kesehatan yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.

"Alhamdulillah, program uji coba visi misi bidang kesehatan berupa sunatan massal gratis diikuti oleh 20 anak kurang mampu dari berbagai kecamatan. Masyarakat sangat antusias mengikuti kegiatan ini, karena masih banyak yang membutuhkan uluran tangan dari stakeholder," ungkap Faiz Kurniawan.

Program sunatan massal gratis ini menjadi bukti nyata komitmen pasangan ini dalam mengatasi permasalahan sosial dan kesehatan di Kabupaten Batang. Kolaborasi dengan Klinik BTN menunjukkan pendekatan integratif dalam menyelesaikan masalah publik.

BACA JUGA:Masyarakat Batang Ramai-ramai Manfaatkan Layanan Skrining dari 16 Organisasi Profesi Kesehatan

BACA JUGA:Libatkan Penyelenggaraan Hingga Warga Setempat, KPU Batang Gelar Simulasi Perhitungan Suara Pilkada 2024

Sunatan gratis juga sudah lama dilakukan oleh calon Wakil Bupati Batang, Suyono. Sebelum mencalonkan diri sebagai bupati dan menjadi wakil bupati bersama Bupati Wihaji, kegiatan ini sudah menjadi agendanya.

"Dalam kegiatan ini, kami berusaha memberikan yang terbaik untuk rakyat Kabupaten Batang dengan dukungan dari Klinik BTN. Ini menunjukkan bahwa dalam menyelesaikan masalah sosial dan kesehatan masyarakat, kita tidak bisa berdiri sendiri, tetapi harus ada peran dari semua komponen masyarakat agar Kabupaten Batang lebih sejahtera," jelasnya.

Visi kesejahteraan pasangan ini tidak berhenti pada layanan kesehatan. Program mereka mencakup penguatan sektor sosial dan keagamaan, seperti peningkatan santunan kematian untuk warga tidak mampu, program IMARA (Imam dan Marbot) dengan bantuan pulsa listrik untuk rumah ibadah, hingga tunjangan bagi ketua RT/RW.

Di bidang pendidikan, mereka menawarkan program Tunjangan Guru Madin, RA, TPO (TGMT) dengan peningkatan dua kali lipat dari bantuan Pemda saat ini. Tidak hanya itu, kesejahteraan guru honorer juga menjadi perhatian melalui program KGH dan Dana Pensiun (DAPEN KITA) untuk guru Madrasah Diniyah, TPO, RA, PAUD, dan honorer.

Program kesehatan yang komprehensif juga menjadi prioritas, meliputi berobat gratis untuk warga Batang, jaminan kesehatan bagi warga rentan, serta bantuan persalinan dan sunat gratis bagi warga tidak mampu.

Inisiatif ini menunjukkan bahwa di era modern, kepemimpinan tidak hanya tentang janji politik, tetapi lebih pada kemampuan mendengar, memahami, dan memberikan solusi nyata bagi permasalahan masyarakat.

Melalui pendekatan "kerja kerja kerja cerdas", pasangan ini membuktikan bahwa kampanye politik bisa dilakukan dengan cara yang lebih bermakna dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: