Tim KKN Unikal Desa Pagumenganmas 2 Gelar Program Penyuluhan dan Pelatihan Pemanfaatan Limbah Kain Perca
FOTO - Tim KKN Unikal Desa Pagumenganmas berfoto bersama dengan peserta pelatihan dan penyuluhan pemanfaatan kain perca--
PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pekalongan (Unikal) menggelar program penyuluhan dan pelatihan pemanfaatan limbah kain perca sebagai salah satu program unggulan yang bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) dari tim KKN Desa Pagumenganmas 2.
Disampaikan Koordinator Desa Pagumenganmas Sintiyawati bahwa kegiatan penyuluhan dan pelatihan pemanfaatan limbah kain perca ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam mengolah limbah kain perca menjadi produk bernilai tambah, serta mengurangi dampak lingkungan yang negatif.
"Hal ini kita lakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya mengelola limbah kain perca dengan bijak dan mengembangkan kemampuan dan keterampilan masyarakat dalam mengubah limbah kain perca menjadi produk bernilai tambah," ungkapnya.
Selain itu, kegiatan penyuluhan dan pelatihan pemanfaatan limbah kain perca ini juga bisa meningkatkan kemampuan mengidentifikasi potensi limbah kain perca sebagai bahan baku produk kreatif, seperti mengolah limbah kain perca menjadi produk seperti tas, dompet, dan kerajinan tangan. Dan hal ini mampu meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengurangi dampak lingkungan dari limbah kain perca.
"Dengan pemanfaatan limbah kain perca ini tentunya bisa meningkatkan pendapatan masyarakat," imbuh Sintiyawati.
Dijelaskan lebih lanjut, Ia mengungkapkan bahwa pemilihan program kerajinan kain perca sebenarnnya sudah cukup lama di kenal di Desa Pagumenganmas dan juga termasuk ke dalam kerajinan seni tradisional. Awalnya kerajinan perca di Desa Pagumenganmas Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan kurang diminati oleh warga setempat. Karena pembuatannya yang berbahan dasar limbah perca. Namun, seiring dengan adanya penyuluhan dan pelatihan pemanfaatan limbah kain perca dapat meningkatkan daya kreativitas dan kualitas bahan yang digunakan oleh warga sekitar.
Kain perca merupakan sisa kain dari proses penjahitan. Sepintas kain sisa ini adalah kain yang tidak memiliki manfaat, tapi sebenarnya sisa kain ini dapat dimanfaatkan menjadi suatu produk yang memiliki nilai tambah. Dari pada terbuang menjadi sampah lebih baik digunakan sebagai barang yang lebih berguna. Kain perca ini dapat dimanfaatkan menjadi barang-barang kerajinan tangan seperti tas, sarung bantal, dompet, taplak meja ataupun produk-produk yang lain.
Limbah kain perca merupakan salah satu jenis limbah tekstil yang jumlahnya terus meningkat seiring seiring dengan pertumbuhan industri tekstil dan konveksi di Indonesia. Meskipun kain perca sering dianggap sebagai limbah yang tidak berguna, sebenarnya limbah ini memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan menjadi produk kreatif yang bernilai ekonomis. Sayangnya, di banyak daerah, termasuk di Desa Pagumenganmas Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan, kesadaran masyarakat tentang pengelolaan dan pemanfaatan limbah kain perca masih rendah. Limbah ini seringkali hanya dibuang begitu saja, yang berpotensi mencemari lingkungan.
Desa Pagumenganmas Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan memiliki potensi sumber daya manusia yang cukup besar, khususnya ibu rumah tangga dan generasi muda, yang dapat diberdayakan untuk mengolah limbah kain perca menjadi produk-produk kreatif seperti tas tootbag, dll.
Namun keterbatasan pengetahuan dan keterampilan menjadi kendala utama dalam pengelolaan limbah tersebut.
Melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), dengan program “ Penyuluhan dan Pelatihan Pemanfaatan Limbah Kain Perca “ dirancang dengan kegiatan penyuluhan dan pelatihan ini, diharapkan Desa Pagumenganmas Kecamatan Karangdadap dapat menjadi contoh desa yang berhasil mengelola limbah kain perca secara kreatif dan inovatif.
"Selain program pelatihan limbah kain perca ini, kami juga memiliki beberapa program lainnya diantaranya adalah Penyuluhan Penipuan Online, sosialisasi digital marketing, pembuatan gorong-gorong, penyuluhan literasi finansial, Penyuluhan kasus gizi anak dan pembuatan PMT sosialisasi, dan pembuatan rempah, dan sosialisasi PHBS," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: