Tak Hanya Jadi Serbuan Masyarakat Lokal, Ikan Asap Jadi Incaran Oleh-oleh Khas Batang

BATANG, RADAR PEKALONGAN - Home Industri Pengolahan Ikan Asap menjadi salah satu usaha mikro yang berkembang di Kabupaten BATANG. Salah satu yang menggeluti usaha ini adalah Rajim (60), warga Dukuh Ketandan Kelurahan Proyonanggan Utara Kecamatan BATANG.

Tak hanya diminati warga lokal, Ikan Asap Bu Mui, yang ia produksi juga turut diburu untuk dijadikan Oleh-oleh khas Kabupaten Batang.

"Biasanya untuk bakul-bakul sekitar yang jualan di Pasar. Tapi juga ada banyak dari luar kota, Semarang, Solo Purwokerto juga sering beli di sini untuk dijadikan oleh-oleh," jelas lelaki yang sering disapa Abah ini. 

BACA JUGA:Pastikan Keamanan Penonton, Persibat dan Disparpora Batang Cek Single Seat Tribun Barat Stadion Moh Sarengat

Menurutnya di momen liburan Nataru kemarin, jumlah permintaan meningkat. Pasalnya banyak pemudik yang menyerbu ikan asap ini sebagai oleh-oleh untuk dibawa ke daerah asalnya. 

"Kalau sekarang agak menurun, kemarin pas awal tahun naik permintaannya, karena banyak yang berburu untuk oleh-oleh. Kalau biasanya sehari kita produksi hingga 5 kwintal ikan tongkol," imbuh Abah Rajim. 

Dikatakannya, setiap kilo ikan tongkol yang ia produksi bisa menjadi kisaran delapan potong ikan asap. Dimana untuk harga eceran ia patok Rp3.000 per potong. Sedangkan untuk harga bakul atau grosir dihargai Rp2.700 per potong. 

BACA JUGA:Transparansi Keuangan, Persibat Batang Raup Rp 75 Juta dari Penjualan Tiket Laga Perdana Liga 4 Jateng

"Usahanya sangat potensial sebenarnya, karena permintaan cukup banyak. Saya juga menerima pesanan melalui Whatsapp. Hanya saja saat ini yang agak susah soal arang batok kelapanya. Selain harganya semakin naik, stoknya juga semakin menipis," jelas Rajim. 

Ia sempat mencari alternatif bahan baku arang lainnya agar harga lebih terjangkau. Meski begitu, hasil pembakarannya justru menjadi lebih gosong. Sehingga mau tidak mau, ia tetap mempertahankan penggunaan arang batok kelapa.

"Ya meski semakin mahal harganya, untuk mempertahankan kualitas, saya tetap menggunakan arang dari batok kelapa. Karena kepuasan pelanggan menjadi hal yang penting untuk usaha kami," tandasnya. (nov) 

Sumber: