PDPI Jateng Adakan Simposium, Muscab, dan Bakti Sosial di Pekalongan: Pengabdian Dokter Paru untuk Masyarakat
Sekretaris PDPI Jateng dr. Avissena Dutha Pratama, Sp.P(K) Onk, FISR (tengah), didampingi dr. Laurenz Lolly Pattiselanno, Sp.P, FISR (kiri), dan dr. Mulyadi Subarjo, Sp.P, dalam konferensi pers di Hotel Howard Johnson, Kota Pekalongan, Sabtu, 11 Januari 2-Wahyu Hidayat/Radar Pekalongan-
PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Para Dokter Spesialis Paru se-Jawa Tengah yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Cabang Jawa Tengah berkumpul di Kota Pekalongan, Sabtu–Minggu, 11-12 Januari 2025, dalam rangka simposium, Musyawarah Cabang (Muscab) ke-7, serta bakti sosial.
Kegiatan simposium dan muscab dilaksanakan di Hotel Howard Johnson Pekalongan, Sabtu, 11 Januari 2025. Sedangkan bakti sosial akan dilaksanakan pada Minggu, 12 Januari 2025, bertempat di Ruang dan Halaman Kantor Sekretariat DPRD Kota Pekalongan.
Acara Simposium oleh PDPI Cabang Jawa Tengah ini mengambil tema "Update Treatment in ASTHMA & COPD 2025". Simposium ini dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, dr. Slamet Budianto, M.Kes.
Ketua PDPI Jateng dr. Sofyan Budi Raharjo, Sp.P(K), FISR yang diwakili oleh Sekretaris PPDI Jateng dr. Avissena Dutha Pratama, Sp.P(K) Onk, FISR, menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan PPDI Jateng di Kota Pekalongan selama dua hari ini dimulai dengan simposium, musyawarah cabang, serta bakti sosial.
Untuk kegiatan bakti sosial oleh dokter Paru Jateng di Halaman dan Ruang Sekretariat Dewan Kota Pekalongan pada Minggu, 12 Januari 2025 ini mengambil tema "Menjaga Paru, Menjaga Kehidupan: Pengabdian Dokter Paru Jateng untuk Masyarakat Sehat".
"Kegiatan ini merupakan bentuk nyata kontribusi kami dalam mendukung kesehatan masyarakat, khususnya di bidang kesehatan paru," kata dr. Avissena, didampingi Ketua Panitia, dr. Laurenz Lolly Pattiselanno, Sp.P, FISR. dalam konferensi pers di sela-sela kegiatan simposium dan Muscab di Hotel Howard Johnson, Kota Pekalongan, Sabtu, 11 Januari 2025.
Dia menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, memperluas akses layanan kesehatan paru, mendukung eliminasi tuberkulosis (TB), dan menjalin sinergi dengan pemerintah.
"Kami ingin masyarakat lebih peduli dengan kesehatan paru, terutama melalui pola hidup sehat dan deteksi dini penyakit paru," ungkapnya.
Acara Simposium PDPI Cabang Jawa Tengah di Hotel Howard Johnson, Kota Pekalongan, Sabtu, 11 Januari 2024.-Wahyu Hidayat/Radar Pekalongan-
Dia menerangkan bahwa Tuberkulosis (TB) adalah salah satu masalah kesehatan global yang menjadi perhatian serius di Indonesia. Berdasarkan laporan WHO Global Tuberculosis Report 2024, Indonesia menempati peringkat kedua dunia dengan jumlah kasus TB tertinggi setelah India. Diperkirakan terdapat sekitar 969 ribu kasus baru TB di Indonesia setiap tahun, dengan angka kematian mencapai 93 ribu kasus.
Pemerintah Indonesia menjadikan eliminasi TB sebagai prioritas nasional melalui berbagai kebijakan strategis, termasuk dalam kerangka Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Pada RPJMN 2020-2024, pemerintah fokus pada peningkatan deteksi kasus, penguatan sistem kesehatan, serta pemberdayaan masyarakat untuk mendukung eliminasi TB pada 2030.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: