Hujan dan Berkabut, Jalur Ekstrem dan Berlumpur, Ini Cerita Tim SAR Evakuasi Korban Longsor Petungkriyono

Hujan dan Berkabut, Jalur Ekstrem dan Berlumpur, Ini Cerita Tim SAR Evakuasi Korban Longsor Petungkriyono

Tim SAR gabungan evakuasi korban longsor di Kasimpar, Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, di tengah cuaca tak menentu, berkabut dan medan ekstrem, Selasa, 21 Januari 2025.-Hadi Waluyo-

KAJEN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Tim SAR gabungan terus melakukan operasi evakuasi dan penyelamatan korban longsor di Desa Kasimpar Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan.

Proses pencairan korban longsor Petungkriyono dilanjutkan pada hari kedua, Rabu, 22 Januari 2025. Sebelum pencarian korban longsor dan membuka akses jalan yang tertutup longsor dilakukan, apel relawan dilaksanakan di Jalan Raya Petungkriyono, sekitar pukul 07.00 WIB.

"Di hari ini ada sekitar 500 personel yang terjun ke Petungkriyono," kata Kapolres Pekalongan, AKBP Doni Widamanto, Rabu pagi, 22 Januari 2025.

Di hari pertama evakuasi korban longsor, tim SAR gabungan dan masyarakat Petungkriyono berjibaku dengan akses jalan yang ekstrem lantaran banyak titik longsor dari titik kumpul di kecamatan hingga lokasi longsor di Kasimpar.

Baca juga:Petugas Gabungan Evakuasi 17 Korban Meninggal Tertimbun Longsor di Petungkriyono, 8 Orang Dalam Pencarian

Kawasan Petungkriyono yang berkabut membuat jarak pandang terbatas. Hujan yang masih terus turun jadi kendala lain pelaksanaan proses evakuasi dan penyelamatan korban longsor, serta pembersihkan titik-titik longsor di jalur pegunungan tersebut. 

"Di hari pertama kendalanya di jalannya susah karena banyak titik-titik longsor yang menutup jalan. Pertama kita harus buka jalan yang tertutup longsor baik dari arah Gumelem ke Wanayasa untuk merujuk korban longsor ke rumah sakit," kata salah satu relawan PMI Kabupaten Pekalongan, Dul Bakri, Rabu, 22 Januari 2025.

Selain itu, kata dia, jalan di lokasi longsor berlumpur sehingga menyulitkan petugas untuk mencari dan mengevakuasi para korban longsor. "Jalan di titik longsor berlumpur setinggi lutut," kata dia.

Agus Yusuf, anggota tim SAR Bumi Santri Pekalongan, Selasa malam, 21 Januari 2025, menuturkan, lokasi di Desa Kasimpar yang diterjang longsor sangat mengerikan. Semuanya porak poranda.

Dikatakan, tim SAR Bumi Santri mendapat kabar pertama ada longsor di Petungkriyono pada Senin malam, 20 Januari 2025. Malam itu, banjir bandang juga menerjang desa-desa di sepanjang alur Sungai Sengkarang dan Sungai Welo di Kecamatan Wonopringgo dan Kedungwuni.

Tim SAR, kata dia, malam itu tidak berangkat ke Petungkriyono karena kondisi di Petungkriyono dinilai masih berbahaya. Untuk itu, tim berangkat ke lokasi longsor pada keesokan harinya. 

"Tim berangkat ke Petungkriyono bersama Basarnas Semarang, BPBD, PMI dan relawan yang lain," kata dia.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 2 jam melalui jalur Wanayasa, Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, tim relawan akhirnya sampai di lokasi longsor di Petungkriyono.

"Sampai di pusat kecamatan, kami harus berjalan lebih dari 5 kilo dengan kondisi jalan aspal yang dipenuhi tanah serta batu, dan pohon yang tumbang ke titik longsor. Kami membawa peralatan seadanya untuk mengevakuasi, apabila ditemukan korban jiwa," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: